jpnn.com, INDRAGIRI HULU - Berita duka menyelimuti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Indragiri Hulu.
Dua petugas KPPS di Inhu meninggal dunia, yakni Marhendri (53) warga Kecamatan Rengat, dan Aswadi (53) warga Kecamatan Peranap.
BACA JUGA: Kabar Duka, Ketua KPPS di Lampung Selatan Meninggal Dunia
Marhendri meninggal dunia pada Kamis (15/2) atau sehari setelah pencoblosan.
Kemudian, anggota KPPS bernama Aswadi meninggal dunia pada Senin (19/2).
BACA JUGA: Motif Pelempar Bom di Rumah Ketua KPPS Pamekasan, Bukan Urusan Politik, tetapi...
Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya mengatakan pada hari pencoblosan, Aswadi masih menjalankan tugasnya di TPS 10 Desa Pauh Peranap, Kecamatan Peranap.
Pada pukul 22.00 WIB, almarhum sempat mengeluh sakit pinggang dan perut, kemudian minta izin pulang ke rumahnya.
BACA JUGA: Pengamat Angkat Bicara soal Viral Anggota KPPS Ungkap Kekesalan Dituduh Curang
"Pada 15 Februari 2024, almarhum pergi berobat ke rumah sakit dan sempat dirawat inap dua hari," kata Dody kepada JPNN.com, Minggu (25/2).
Setelah dari rumah sakit, Aswadi dirawat di rumah. Namun, pada pukul 07.00 WIB, Aswadi meninggal dunia.
Sebagai bentuk belasungkawa, AKBP Dody pergi melayat dan menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum Marhendri dan Aswadi pada Sabtu (24/2).
“Kami menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum. Almarhum merupakan mitra kepolisian dalam menjalankan tugas dan melakukan pengamanan selama pencoblosan di TPS 016 Kecamatan Rengat,” ujar Dody. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Rizki Ganda Marito