jpnn.com, SIDOARJO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan polisi setempat turun tangan. Hal itu dilakukan menanggapi video aksi bullying yang lagi viral di media sosial.
Ada dua video yang beredar luas. Masing-masing berdurasi satu menit dan 15 detik, yang isinya sama. Seorang perempuan jadi korban bullying beberapa perempuan lain yang mengenakan seragam sekolah.
BACA JUGA: Banyak Warga Belum Laporkan Kasus Kekerasan pada Anak
Diduga, aksi ini dilakukan oleh siswi SMPN 6 Sidoarjo. Radar Sidoarjo (Jawa Pos Gorup), Selasa (13/3) melaporkan, Sekretaris Dikbud Tirto Adi dan Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dikbud Rudi Pujiantoro serta Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Sidoarjo mendatangi SMPN 6 Sidoarjo.
Dalam video terlihat, salah seorang perempuan mengenakan kaus warna biru menangis di semak-semak. Di sekitarnya ada lima siswi yang mengelilingi.
BACA JUGA: Inilah Kronologi Pengeroyokan Terhadap Pelajar SMP
Salah satu dari lima orang itu mengancam siswi yang sedang menangis itu. "Aku eruh omahmu lho yo, kon nek ngandakno nang kantor, tak kandakno nang mbakku (Saya tahu rumahmu, kalau kamu bilang ke kantor, aku laporkan ke kakakku, Red)," katanya.
Tak hanya mengancam, perempuan berkaus biru itu juga “dipegang” dagunya. Korban dihardik bareng-bareng. Korban pun menangis.
BACA JUGA: Dikeroyok Kakak Kelas, Tangan Pelajar SMP Patah
Tirto mengatakan, kehadirannya di SMPN 6 Sidoarjo untuk memastikan video bullying yang beredar. Bersama dengan polisi, Tirto tiba di SMPN 6 Sidoarjo sekitar pukul 08.00. Mereka langsung masuk ke dalam ruangan tertutup bersama dengan korban, pelaku bullying, dan orang tua.
Dari keterangan yang dihimpun selama rapat, Tirto menyebutkan bahwa pelaku dan korban adalah siswi sekolah tersebut. "Mereka siswi kelas IX," katanya.
Klarifikasi tidak berhenti di situ. Dikbud dan PPA terus menggali keterangan dari pelaku dan korban. Tujuannya untuk mengetahui motif dari kejadian tersebut. Namun, mengenai hal tersebut, Tirto enggan menyampaikan apa yang menjadi motif perilaku kekerasan disertai ancaman itu.
Menurut dia, bukti dan keterangan yang sudah dikantonginya. “Ini nanti akan disampaikan ke kepala dinas (Asrofi) yang nantinya akan dibahas dalam rapat,” jawabnya.
Kepala Dikbud Asrofi mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan data. Kejadian di SMPN 6 Sidoarjo dilakukan siswa selepas jam pelajaran. Menurut dia, kejadian itu terjadi di perumahan Bumi Intan Permai.
Ia juga mengatakan bullying itu tidak hanya dilakukan siswa SMPN 6, namun juga siswa SMPN 1. Namun dijelaskan, pihaknya berusaha untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Ia berharap masalah ini diselesaikan dengan baik-baik.
"Kalau bisa selesai secara kekeluargaan," imbuhnya. (nis/jee/sb/nis/rek/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden: Setop Bullying di Dalam dan Luar Sekolah!
Redaktur : Tim Redaksi