200 Ribu Anak Prancis jadi Korban Kasus Pedofilia Pastor, Paus Fransiskus Sedih dan Malu

Rabu, 06 Oktober 2021 – 23:35 WIB
Paus Fransiskus. Foto: Reuters

jpnn.com, PRANCIS - Paus Fransiskus pada Rabu menyatakan sedih dan malu atas ketidakmampuan gereja Katolik untuk menangani kasus pedofilia terhadap anak-anak di Prancis.

Paus juga mengatakan gereja seharusnya menjadi sebuah "rumah yang aman bagi siapa pun".

BACA JUGA: Terbongkar, Satu Lagi Oknum Guru Pedofil di Ponpes Ditangkap Polisi

"Saya ingin mencurahkan kesedihan saya bagi para korban, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, karena ketidakmampuan gereja, untuk waktu yang sudah begitu lama, menempatkan mereka di pusat keprihatinan," kata Paus saat memberi pidato umum mingguan.

Dia berbicara sehari pasca-terkuaknya hasil penyelidikan besar-besaran, yang mengungkapkan bahwa pastor Prancis telah menjadi pedofil dan melecehkan lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun.

BACA JUGA: Tiga Anak Diselamatkan di Filipina, Dua Warga Australia Ditahan Terkait Sindikat Pedofil

Paus mengajak umat Katolik di Prancis untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi supaya gereja menjadi "rumah yang aman bagi semua orang."

"Ini momen yang memalukan," ucapnya. Dia meminta para uskup agar melakukan segala upaya untuk meyakinkan bahwa "tragedi serupa tidak akan terulang lagi."

BACA JUGA: Australia Bentuk Pusat Pencegahan Kejahatan Pedofilia

Kepala komisi yang menyusun laporan pelecehan seksual, Jean-Marc Sauve mengatakan gereja telah memperlihatkan ketidakperdulian terhadap pelecehan selama bertahun-tahun dengan lebih memilih melindungi dirinya sendiri ketimbang korban. Banyak dari korban berusia 10-13 tahun.

Puncak kasus pelecehan terjadi pada 1950-1970, kata komisi melalui laporannya. Kasus serupa kembali bermunculan pada awal 1990-an.

Paus sebelummya menyampaikan rasa terima kasih kepada para korban atas keberanian mereka untuk muncul. Dia mengecam perlakuan yang telah mereka alami.(rtr/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler