Para pelanggar kejahatan seksual pada anak tengah menjadi sorotan utama Pemerintahan PM Malcolm Turnbull, seiring dengan digelontorkannya komitmen senilai hampir $ 70 juta atau setara Rp 743 miliar untuk memerangi kejahatan pedofilia.
Sebuah pusat nasional yang didedikasikan untuk memerangi eksploitasi anak akan didirikan di Brisbane, Queensland dan puluhan polisi federal tambahan akan dikerahkan untuk menangani kejahatan yang menjadi momok ini.
BACA JUGA: Sejumlah Forum Pornografi Bagikan Foto Perempuan Australia Tanpa Izin
Otoritas Negara-negara Persemakmuran memperkirakan bahwa pendirian sebuah kantor âhubâ baru ini akan dapat menyelamatkan sekitar 200 korban pelecehan setiap tahun.
"Anak siapa saja dapat menjadi sasaran pedofil dan pedagang anak," kata Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton.
BACA JUGA: Ubah Pohon Tumbang Jadi Karya Seni
"Ini tanggung jawab kita untuk membasmi mereka di mana pun kita bisa."
Pusat Australia untuk Pencegahan Eksploitasi Anak (ACCCE) ini akan dipimpin oleh Kepolisian Federal Australia (AFP).
BACA JUGA: Musik Australia Jarang Diputar Di Stasiun Radio
Pusat baru ini akan berkoordinasi dengan pasukan polisi negara bagian, dan bekerja dengan rekan-rekan internasional, seperti Pusat Amerika Serikat untuk Anak Hilang dan Yang Dieksploitasi. Photo: Orang asing dapat memasuki ruang tamu Anda melalui teknologi yang tampaknya tidak bersalah.
ACCCE ini juga akan memasukkan anggota badan intelijen keuangan AusTrac dan Komisi Intelijen Kriminal Australia.
Operasi perlindungan anak oleh Kepolisian Federal Australia (AFP) juga akan diperbesar dari sekitar 100 staf menjadi 170 staf pada pertengahan 2020.
"Ini akan berdampak besar," kata Menteri Peter Dutton.
"Seperti yang diketahui oleh para orang tua, kami ingin memastikan bahwa kami menjaga anak-anak kami, kami ingin memastikan bahwa kami menghilangkan ancaman ini dari masyarakat kami."
Alokasi anggaran senilai $ 68.600.000 ini akan dimasukkan dalam anggaran bulan Mei mendatang.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peneliti Adelaide Kembangkan Komputer Peramal Kerusuhan