BACA JUGA: Seminggu, Kapal Bantuan DKP Sudah Lapuk
Angka penderita DBD sudah terjadi sejak Januari hingga Maret 2010 mencapai 897 penderita."Biasanya bulan Januari-Maret kasusnya aman
BACA JUGA: Bulungan Siapkan Kantor Gubernur Kaltara
Dikhawatirkan terjadi peningkatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG melalui Kasi Penanggulangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P3B2) Suhardiono SKM, Senin (5/4).Menurutnya, data Januari-Desember 2009 tercatat 4.705 kasus DBD di Sumut dengan 8 orang meninggal
BACA JUGA: Ribuan Guru Segera Pensiun
"Berarti angka kematian 1,11 persen per 100.000 penduduk, dan angka kesakitan 6,98 persen per 100.000 pendudukSementara Januari sampai Desember 2009, angka kesakitan 3,17 persen per 100.000 penduduk dan angka kematian 1,23 persen per 100.000 penduduk,"ujarnya.
Suhardion o menambahkan, jumlah kasus tertinggi pada tahun 2009 ditemui di Kota Medan, dengan 1.940 penderita, dan 18 diantaranya meninggal duniaSedangkan Pematang Siantar 598 penderita dengan 10 orang meninggal, Deli Serdang sebanyak 458 orang, 11diantaranya meninggal, diikuti Simalungun, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Karo, Langkat dan AsahanUntuk tahun 2010, katanya, penderita terbanyak di Kota Medan dengan 398 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia"Telur nyamuk dapat bertahan hidup selama enam bulan dalam kondisi kering, begitu kena air akan menetasJadi sangat sulit memberantas nyamukBegitupun stok obat kita masih cukup, bila terjadi keadaan luar biasa (KLB)," katanya.
Kabag Hukum dan Humas RSUM dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakan, data yang tercatat dari RSUM Pirngadi Medan, terhitung untuk bulan Maret 2010 ditemukan 25 kasus pasien yang menderita DBD, dan 2 diantaranya meninggal duniaDua pasien yang meninggal yakni Rahman Maulana 2 tahun, warga Jalan Panglima Denai dan M Ruba 1 tahun Warga Jalan KL Yos Sudarso, lingkungan XII. "Hingga saat ini pasien yang menderita DBD di RSU dr Pirngadi Medan tetap mendapatkan perawatan yang serius," katanya(mag-21)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beras Telat, Guru Di Pedalaman Ngamuk
Redaktur : Tim Redaksi