2011, Indonesia Ngutang Lagi Rp1.8 T

Minggu, 21 November 2010 – 22:14 WIB
JAKARTA — Meski dikritisi banyak kalangan, namun pemerintah tetap menegaskan tidak bisa melepaskan diri dari lingkaran utang, baik dalam dan luar negeriBerdasarkan nota keuangan RAPBN 2011, pada tahun depan diperkirakan utang Indonesia mencapai Rp1.807,5 triliun atau naik Rp 119,2 triliun dari proyeksi pemerintah dalam APBN-P 2010.

Penerbitan surat utang menjadi penyumbang terbesar utang, yakni mencapai Rp 120 triliun

BACA JUGA: Sistem Online, PLN Luncurkan e-Proc LPSE-PLN

Sedangkan jumlah outstanding surat utang pemerintah diperkirakan mencapai Rp 1.197,1 triliun
Namun, pemerintah masih menganggap nilai ini wajar karena meski jumlah utang terus meningkat, tingkat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menurun

BACA JUGA: Financial Inclusion Biayai Usaha Mikro

Artinya, pemanfaatan dana justru semakin produktif bagi perekonomian nasional.

"Bagaimanapun kondisinya, kita masih membutuhkan utang
Kita juga tetap akan melakukan pinjaman luar negeri terutama pinjaman-pinjaman yang persyaratannya lunak

BACA JUGA: Pemerintah Berniat Kurangi Dominasi Asing di SBN

Syaratnya tingkat suku bunga rendah atau memiliki tenor yang panjang,’’ kata Direktur Pengelolaan Utang Kementreian Keuangan, Rahmat Waluyanto kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/11).

Rahmat  mengatakan, setiap pinjaman yang dilakukan pemerintah Indonesia, tidak dilakukan atas dasar kepentingan sesaat apalagi kepentingan yang membawa agenda politik tertentuPinjaman dalam dan luar negeri, murni dilakukan atas dasar kebutuhan pembiayaan negara yang tidak bisa menutup defisit hanya dari mengandalkan APBN saja.

‘’Multilateral pinjaman dalam bentuk apapun tidak boleh ada yang berkaitan dengan agenda politik Kita tetap menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar internasional, karena kebutuhan pinjaman dari utang masih sangat besar dan masih menjadi bagian dari cadangan devisa pemerintah,’’ kata Rahmat.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Segera Launching KUR TKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler