BACA JUGA: Cegah Virus, Pintu Masuk Diperketat
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus DBD secara nasional 2011 cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnyaBACA JUGA: Kapolda NTB Terancam Dicopot
Sedangkan IR 68,22/100.000 penduduk dan CFR 0,89 persen.Pada 2010, jumlah kasus hanya 156.086 dengan korban meninggal 1.358 orang
BACA JUGA: Rapor Korps Reserse Masih Paling Bawah
Sementara hingga Oktober 2011, jumlah kasus 49.486 dengan korban meninggal 403 orangIR 20,83/100.000 penduduk dan CFR 0,81 persenDirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, masyarakat harus tetap berhati-hati dengan DBDPenyebab utamanya tetap nyamuk Aedes (Ae)Ae aegypti merupakan vektor yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae.albopictus. "Nyamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut," ujarnya di Jakarta belum lama ini
Tjandra menjelaskan, nyamuk aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut atau viraemiaYaitu, dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbulNyamuk menjadi infektif delapan sampai 12 hari sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia (periode inkubasi ekstrinsik) dan tetap infektif selama hidupnya.
"Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama tiga sampai empat hariRata-rata selama empat hingga enam hari timbul gejala awal penyakit," jelasnya
Tjandra menambahkan, 3 M saja tidak cukup mengatasi DBDHarus 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekasPlusnya adalah membubuhkan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, dan mencegah gigitan nyamukCaranya memasang kawat kasa, menggunakan kelambu, mengoleskan repelant(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Nunun, Kunci Kasus Ada di Emir Moeis
Redaktur : Tim Redaksi