Kapolda NTB Terancam Dicopot

Selasa, 27 Desember 2011 – 06:06 WIB

JAKARTA - Tongkat komando Kapolda NTB Brigjen rif wahyunandi terancam dicopotDesakan agar orang nomor satu di Polda NTB itu dimutasi menguat di Jakarta

BACA JUGA: Rapor Korps Reserse Masih Paling Bawah

Bahkan demonstran nekad memblokade jalan menuju Mabes Polri dan juga jalan Sudirman-Thamrin di jantung ibukota

   
Warga dan aktivis mahasiswa yang menamakan diri Forum Komunikasi Masyarakat Sape Lambu Jakarta mulai turun jalan sejak pukul 9 pagi di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan

BACA JUGA: Selain Nunun, Kunci Kasus Ada di Emir Moeis

"Kami meminta Kapolda NTB diganti karena sewenang-wenang," ujar Ferdian, salah seorang koordinator lapangan


Massa juga membawa aneka atribut demo seperti spanduk, poster dan bendera

BACA JUGA: 2011, Kasus DBD Relatif Turun

Petugas Detasemen Markas Mabes Polri yang berjaga di hari libur awalnya diam saja dan tetap kalem

Namun, beranjak siang, warga dan  mahasiswa yang berjumlah sekitar 80 orang itu nekad memblokade jalan masuk pintu selatan Mabes PolriAkibatnya, mobil operasional yang hendak masuk ke gerbang utama tidak bisa lewat

"Kapolri harus mau menemui kami," kata Ferdian menolak negosiasi pembubaran oleh petugas jagaRupanya, mereka tidak tahu bahwa kemarin Jenderal Timur Pradopo sudah berada di Bima untuk memantau langsung penyelidikan kasus paska bentrokan
   
Karena ngeyel, akhirnya, sekitar 100 personel Detasemen Markas dan Provos menggiring demonstran dan membuka blokadeUntungnya tak sempat terjadi bentrok walau sempat ada aksi saling dorong

Tak puas berdemo di Mabes Polri, massa lantas bergeser ke Bundaran Hotel IndonesiaAtraksi mereka tambah nekad karena berani menghentikan laju kendaraan yang melintas dari arah selatan Jalan Sudirman-Thamrin
 
Kemacetan sempat terjadi selama sekitar satu jamNamun, setelah ada negosiasi dengan petugas Polres Jakarta Pusat, massa bersedia bubar"Kami akan aksi lagi," kata Ferdian yang mengaku masih menjadi mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta itu

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution menghargai aspirasi para demonstranTermasuk usulan agar Kapolda NTB dicopot"Tapi, semua harus dilakukan berdasar prosedurSampai saat ini belum ada ke arah itu (pencopotan)," kata Saud kemarin

Mantan Kadensus 88 itu menjelaskan Kapolri jenderal Timur Pradopo sudah berada di Bima menyusul tiga jenderal bintang tiga yang sebelumnya juga sudah di lokasi"Bapak Kapolri akan mendengarkan laporan langsung dari lapangan," katanya

Saat ini tim yang dipimpin Irwasum, Komnjen (Pol) Fajar Prihatoro itu telah mulai melakukan pemeriksaan pasukan dan senjata api yang digunakan saat penanganan unjuk rasa pada Sabtu (24/12/2011) ituBahkan, komandan pasukan Brimob yang memimpin pasukan tersebut diperiksa 

"Yang penting internal sudah bekerjaYang jelas, komandan-komandan di lapangan sudah diperiksaJumlahnya berapa, nanti kami akan cek," katanya

Pemeriksaan senjata api anggota dilakukan untuk mencocokkan dengan proyektil yang diduga menewaskan dua warga saat pembubaran massa

"Dari Irwasum akan melaksanakan pendalaman terhadap semua anggota yang terlibat, seperti senjata yang akan kami periksa oleh ahli forensik yang nanti akan diketahu atau dicurigai siapa pelakunya, dan kami cari barang bukti lain, proyektil misalnya," katanya.

Kepolisian siap bertanggung jawab secara hukum atas penanganan unjuk rasa yang berdampak dua warga tewasBahkan, jika ada pelanggaran pidana dilakukan aparat di lapangan, maka dia akan diproses secara pidana.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Keterlibatan Pemda, DPD Turunkan Tim ke Bima


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler