2012, Muara Karang Nikmati Gas

Senin, 31 Oktober 2011 – 01:30 WIB

JAKARTA – Setelah sekian lama ditunggu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang bakal segera menerima pasokan gasTerminal gas terapung di Teluk Jakarta akan mulai memasok kebutuhan gas pembangkit itu sebesar 200 miliar british thermal unit per hari (bbtud) pada Maret 2012. 

Manager PLTU Muara Karang Miftahul Jannah mengatakan, gas dari Bontang itu neruoa gas alam cait (LNG) yang akan kembali digaskan (regasifikasi)

BACA JUGA: Akuisisi Saham Inalum, APBN 2012 Siapkan Rp2 Triliun

Dia mengaku telah lama menantikan gas tersebut
“Pada beberapa tahun lalu gas itu terus dicari dan sudah diputuskan ada gas LNG, dengan adanya gas LNG itu sudah dilaksanakan momen tiang pancang dan tanggal 24 kemarin pemasangan pipa pertama dari tengah laut ke Muara Karang sepanjang 15 km,” katanya di Jakarta

BACA JUGA: APBN 2012 Defisit Rp124 Triliun


 
Miftah mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil tes atau pengujian FSRU tersebut, yang diperkirakan akan selesai sebelum akhir Maret
FSRU itu dibangun PT Nusantara Regas, perusahaan patungan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Pertamina (Persero)

BACA JUGA: BBM Tak Naik, Anggaran Diblokir

Nusantara Regas sudah menandatangani kontrak pasokan gas sebesar 11,75 juta ton selama 10 tahun dengan pemasok gas Kilang Bontang, yakni Total Indonesie dan Inpex Corporation. 

“Pada 1992 sudah ada pasokan gas untuk Muara Karang dan Tanjung PriokNamun, pada 2007 mulai berkurang hingga hanya hanya mengalir 100 bbtud dan itu dibagi Muara Karang dan Tanjung Priok,” jelasnya.

Ia berharap dengan masuknya gas tersebut, bakal menghemat pemakaian bahan bakar yang selama ini memakai BBM yang dikenal boros“Kita juga ngga salah makan lagi,” tutur pria asli Trenggalek ini.

Dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ada delapan pembangkit berbahan gas, di antaranya PLTGU Muara Karang ini yang masih memakai minyakAkibatnya, BPK menghitung, negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp 17,9 triliun pada 2009 dan Rp 19,6 triliun pada 2010.

Sementara itu, Miftah juga menyatakan pihaknya menyiagakan pekerjanya untuk menyaring sampah yang berpotensi menggangu jika sampai masuk dalam mesinPotensi gangguan sampah di sekitar PLTU Muara Karang memang cukup tinggiItu karena pembangkit tersebut diapit dua sungai dengan kadar pencemaran sampah yang sangat tinggi

“Kita terus awasi, bersihkan jangan sampai menggangu mesin,” ucapnya“Selain sampah, rumput laut kadang-kadang juga penuh,” imbuh MiftahPihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga kehandalan pembangkit jangan sampai terjadi gangguan, sebab PLTU Muara Karang menjadi salah satu tulang punggung kelistrikan di Jakarta(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besan SBY, Investasi Air Bersih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler