jpnn.com - JAKARTA – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah mendapatkan persetujuan pemerintah untuk menaikkan sekitar sepuluh persen tarif dua ruas tol.
Yaitu tol Sedyatmo (tol Bandara Soekarno-Hatta) dan tol Cikampek. Tahun depan tarif tujuh ruas tol juga naik.
BACA JUGA: Kredit Perbankan Sudah Terkumpul Rp 4.178,6 Triliun
Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari Hindratmo mengatakan, tarif baru untuk dua ruas jalan tol itu mulai berlaku hari ini, Kamis (13/10).
Pihaknya sudah mendapatkan persetujuan pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
BACA JUGA: BNI Syariah Mudahkan Jemaah Bertransaksi Nontunai
’’Sesuai aturan pemerintah, setiap dua tahun kami mendapatkan preference untuk ajukan kenaikan tol sesuai inflasi. Ya, sekitar sepuluh persen lah,’’ katanya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (11/10).
Kenaikan per ruas tol, menurut dia, hanya sedikit di bawah sepuluh persen.
BACA JUGA: Tax Amnesty, BNI Himpun Uang Tebusan Rp 7,6 triliun
’’Hasil kenaikan itu akan digunakan untuk capex (belanja modal, Red) operasi dan dikembalikan ke masyarakat,’’ ujarnya.
Bentuk pengembalian, antara lain, berupa perawatan ruas tol terkait, perbaikan jalan, dan peremajaan. Tarif tol Sedyatmo naik Rp 500–Rp 1.000, bergantung golongan kendaraan.
Misalnya, kendaraan golongan I naik dari Rp 6 ribu menjadi Rp 7 ribu.
Kendaraan golongan III naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10 ribu. Kendaraan golongan V naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu.
Begitu juga tol Cikampek sepanjang 83 km yang terkenal sebagai jalan tol terpadat di Jawa. Tarif golongan I yang saat ini Rp 13.500 akan naik menjadi sekitar Rp 14.500.
Dari sisi keuangan, Anggiasari menyatakan, kenaikan tarif tol tahun ini masuk perhitungan dalam target pendapatan sepanjang 2016.
Namun, belum signifikan karena hanya dua bulan. ’’Dua bulan, dua ruas tol pula. Tidak akan signifikan. Mungkin untuk tahun depan,’’ ucapnya.
Pada 2017, JSMR juga mendapatkan hak untuk menaikkan tarif tujuh tol lainnya. Semua tarif tol kali terakhir naik pada 2015.
’’Namun, itu pun dampaknya untuk tahun berikutnya (terhadap pendapatan, Red),’’ katanya.
Saat ini, JSMR mencoba mengatur arus keuangan, terutama pinjaman yang bertenor 15 tahun diperpendek menjadi lima tahun.
Hal tersebut mungkin dilakukan melalui penerbitan obligasi. ’’Iya, awalnya dari perbankan ya. Menjadi lima tahun karena performa kami baik kok,’’ ungkapnya. (gen/c22/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham-saham Top Gainers Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi