jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan secara bertahap akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengelola fasilitas di sejumlah infrastruktur transportasi di bandara maupun pelabuhan di Indonesia.
Saat ini tercatat terdapat dua pelabuhan yang telah dilakukan kerja sama pemanfaatan (KSP) yaitu Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Probolinggo.
BACA JUGA: Kelola Infrastruktur Transportasi, Kemenhub Gandeng Swasta
Kemudian dua pelabuhan telah ditandatangani MoU untuk selanjutnya proses KSP, yaitu Pelabuhan Waingapu dan Pelabuhan Bima.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pada tahun ini terdapat sedikitnya 15 pelabuhan dan bandara yang dikerjasamakan pengelolaannya ke swasta.
BACA JUGA: 15 Infrastruktur Transportasi Ditargetkan Kerja Sama Swasta
Budi meyakini pelabuhan dan bandara yang dikerjasamakan pengelolaannya akan mendatangkan keuntungan bagi pihak pengelola.
"Pelabuhan dan bandara yang sudah ada tersebut akan dikelola secara profesional dan jelas selain meningkat pelayanan juga mendatangkan keuntungan berupa peningkatan pendapatan negara," ujar Budi dalam siaran persnya, Jumat (13/10).
BACA JUGA: Kemenhub Bakal Pangkas Sejumlah Aturan
Selain itu penggunaan anggaran negara untuk biaya operasional maupun biaya pegawai akan berkurang dan di sisi lain biaya modal untul investasi menjadi porsi BUMN, BUMD atau BUMS yang mengelola.
"Sehingga APBN digunakan untuk pengembangan bandara dan pelabuhan di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana," tutur Budi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo III Terapkan Inaportnet di Pelabuhan Gresik
Redaktur & Reporter : Yessy