2019, Kemenristekdikti Targetkan 7.300 Jurnal Terakreditasi

Rabu, 18 Juli 2018 – 16:58 WIB
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati (tengah). Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargetkan 7.300 jurnal terakreditasi di 2019. Menurut Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati, di era revolusi industry 4.0, Indonesia harus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset.

Hasil riset harus dipublikasikan atau dikomunikasikan salah satunya melalui jurnal, khususnya jurnal sudah bereputasi.

BACA JUGA: Rp 6,9 Miliar untuk Modal 438 Bisnis Mahasiswa

"Jurnal di Indonesia saat ini jumlahnya 51 ribu lebih. Ditargetkan pada 2019, ada 7.300 yang terakreditasi,” ungkap Dimyati, Rabu (18/7).

Dia menjelaskan, Sinta (Science & Technology Index ) memiliki 6 grade akreditasi jurnal, mulai Sinta 1 sampai dengan Sinta 6. “Sinta 1 itu merupakan jurnal yang terindeks scopus. Sedangkan Sinta 2 dan seterusnya berupaya untuk meningkatkan perbaikan kualitasnya,” lanjutnya.

BACA JUGA: Pendataan HP Dosen dan Mahasiswa Bukan untuk Memata-matai

Dimyati berharap Sinta dapat menjadi rujukan para peneliti dan dosen di seluruh dunia. Apalagi pemerintah sudah lebih serius dalam mendukung pengelolaan jurnal yang lebih professional, salah satu penandanya dengan dikeluarkannya Permenristekdikti No. 9 Tahun 2018. Di mana intinya menyatukan pengakreditasi jurnal yang tadinya dua pintu menjadi satu pintu.

"Sesuai arahan Menristekdikti, selain ada insentif bagi pengelola jurnal untuk meningkatkan kualitas jurnalnya menjadi lebih baik, Kemenristekdikti juga selalu menginformasikan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk memperhatikan kesejahteraan pengelola jurnal dan juga sarana dan prasarana pendukungnya," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Pemerintah Rancang Kurikulum Calon Pemimpin Melek Digital

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Pengembangan PT, Menristekdikti Gandeng 27 Negara


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler