2020, Laboratorium SNSU Mulai Beroperasi

Rabu, 05 September 2018 – 15:44 WIB
Kepala BSN Bambang Prasetya. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Pengukuran standar sertfikasi halal suatu produk semuanya dilakukan di laboratorium. Namun, ukuran kehalalan suatu produk akan bias bila laboratoriumnya tidak distandardisasi.

"Pengukuran tidak akan terjadi bila tidak ada kalibrasi. Kalibrasi akan diterima dunia internasional bila laboratoriumnya distandardisasi. Itu sebabnya, BSN membangun laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU)," ujar Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya saat mendampingi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan gedung laboratorium SNSU di Komplek Puspiptek, Tangerang Selatan, Rabu (5/9).

BACA JUGA: Keluhan Importir Pelumas Soal Wajib SNI, Ini Kata Pemerintah

Direncanakan, Mei 2020 laboratorium ini akan beroperasi. Bambang menyatakan, nantinya Laboratorium SNSU ini akan mem-back up sertifikasi halal yang ada di lab-lab perguruan tinggi.

Pada kesempatan tersebut Menteri Nasir berharap dengan dibangunnya laboratorium SNSU akan menjadikan pusat ukuran di Indonesia. Jangan sampai ada standar ukuran lain.

BACA JUGA: BSN: SPBU dan Hanggar Perlu Standardisasi Peralatan

"Tidak boleh ada standar ukuran yang berbeda, semuanya harus sama. Jangan kurang-kurangi ukuran supaya produk-produk Indonesia diakui karena punya standar yang dikalibrasi. Intinya semua laboratorium perguruan tinggi rujukannya ke SNSU BSN," terangnya.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, SNSU menjadi standar dengan ketelitian tertinggi di suatu negara yang menjadi acuan ketertelusuran ke Sistem Satuan Internasional (SI) bagi hasil pengukuran yang dilakukan di negara tersebut. Fungsi tersebut menempatkan SNSU pada posisi sentral dalam sistem metrologi nasional.

BACA JUGA: 18.818 Porsi Bakso Ikan ber-SNI Pecahkan Rekor MURI

Bambang juga mengatakan level akreditasi harus punya satuan ukur. Ini pentingnya laboratorium ini dibangun untuk kesehatan, karena kesehatan menjadi penting. Laboratorium ini akan mendukung Kementerian Kesehatan.

Metrologi sendiri, lanjutnya, merupakan suatu komponen yang bersama dengan komponen standardisasi dan penilaian kesesuaian, membentuk infrastruktur mutu nasional. Apalagi, dunia ilmu pengetahuan sangat bergantung pada pengukuran.

“Ketersediaan alat ukur dan kemampuan menggunakannya sangatlah esensial bagi para ilmuwan untuk merekam hasil penelitian mereka secara objektif,” jelas Bambang.

Oleh karenanya, mengingat kontribusinya yang berdampak luas pada mutu kehidupan masyarakat, keberadaan dan pengelolaan SNSU menjadi tanggung jawab pemerintah. Seperti negara-negara modern lain, Indonesia telah memiliki SNSU yang dikelola dan dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BSN: Ekspor Produk Halal ke Uni Emirat Arab Semakin Mudah


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler