jpnn.com, JAKARTA - Untuk mempromosikan pentingnya produk SNI (standar nasional Indonesia), Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus gencar mengkampanyekan produk-produk SNI kepada masyarakat. Salah satunya, produk bakso ikan ber-SNI.
Dengan mengambil momentum kegiatan pemecahan rekor Guinness World of Records senam poco-poco massal yang diikuti sebanyak 65.000 peserta dan berlangsung di sepanjang jalan MH. Thamrin Jakarta. BSN bekerja sama dengan para pemangku kepentingan diantaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kelautan, serta industri penerap SNI, memecahkan Rekor MURI Penyajian Bakso Ikan Terbanyak sejumlah 18.818 porsi, Minggu (5/8).
BACA JUGA: BSN: Ekspor Produk Halal ke Uni Emirat Arab Semakin Mudah
Kepala BSN Bambang Prasetya menjelaskan, selain bakso ikan, ada juga produk ber SNI lainnya seperti ikan bandeng tanpa duri, kerupuk ikan, abon ikan, ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi, siomay ikan, naget ikan, otak-otak ikan, abon ikan, amplang ikan, pempek, ikan berlapis tepung, ikan sarden dan sebagainya.
”Menurut catatan kami, ada 26 industri pengolah ikan ber-SNI dengan total 35 merk. Beberapa diantaranya PT Kelola Mina Laut, CV Sakana Indo Prima, dan Owner Pempek Honey Palembang,” ujar Bambang.
BACA JUGA: Kejaksaan Agung Raih Rekor MURI Bersama 100 Ulama
Bambang melanjutkan, BSN sudah menetapkan 73 SNI Produk Ikan Olahan. Khusus SNI Bakso Ikan ditetapkan dengan nomor 7266:2017. SNI ini merupakan revisi SNI 7266:2014 Bakso Ikan.
SNI Bakso Ikan bersifat sukarela, tidak diwajibkan oleh pemerintah. Penetapan SNI Bakso Ikan bertujuan untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas yang dipasarkan di dalam negeri atau luar negeri.
BACA JUGA: Standar Rumah Kaca Usul BSN-KLHK jadi Standar Internasional
SNI Bakso Ikan menetapkan syarat mutu dan keamanan bakso ikan, bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya serta penanganan dan pengolahan bakso ikan. “Persyaratan mutu SNI Bakso Ikan meliputi lulus uji batas maksimum untuk sensori, kimia, cemaran mikroba, cemaran logam, dan cemaran fisik,” ujar Bambang.
Dengan demikian, Bakso Ikan ber-SNI memberikan jaminan bahwa bakso yang dikonsumsi, aman dan sehat karena sudah lulus uji memenuhi persyaratan yang ada dalam SNI tersebut. “Isu kandungan bahan berbahaya seperti boraks dan formalin, bisa ditepis jika kita mau membiasakan diri membeli bakso ikan ber-SNI,”tambah Bambang.
Pemecahan MURI Bakso Ikan Ber-SNI diharapkan bisa menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengkampanyekan produk ikan olahan ber-SNI. Selain di Jakara, pemecahan rekor MURI juga dilakukan di Palembang, untuk penyajian Pempek ber-SNI terbanyak sejumlah 18.818 buah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakso Ketupat, Menu Buka Puasa Bikin Penasaran
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad