2021, BTN Siap Hadapi Tantangan Bisnis

Selasa, 15 Desember 2020 – 22:55 WIB
Bank BTN. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk tetap tancap gas untuk memastikan target-target terpenuhi, khususnya target kredit tersalur agar bermanfaat untuk rakyat banyak sekaligus mendukung program perumahan nasional yang ditetapkan pemerintah.

Termasuk dalam hal ini tentu saja target laba bersih perseroan.

BACA JUGA: BTN Virtual Property Expo Beri Kemudahan Masyarakat untuk Miliki Rumah di Kala Pandemi

BTN menargetkan bisa membukukan laba bersih 2020 pada kisaran Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun.

Namun pada Oktober 2020, laba BTN sudah menembus angka Rp1,29 triliun atau sudah di atas target yang ditetapkan.

BACA JUGA: Pablo Benua Ngotot Pengin Bercerai, Rey Utami: Keluarlah Kata Caci Makian

“2020 ini, kami optimistis bisa menembus laba pada kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun didorong pertumbungan pendapatan bunga bersih dan fee based income,” ujar Direktur Finance, Strategy and Treasury, Nixon LP Napitupulu saat acara luncheon meeting di Jakarta, Selasa (15/12).

Optimisme Nixon cukup beralasan karena melihat capaian kredit tersalur pada April berada pada kisaran Rp700 Miliar.

BACA JUGA: Kenali Lebih Jauh Tentang Private Office, Bisnis Menggiurkan di Kala Pandemi

Pada November kemarin menurut Nixon capaian kredit tersalur merupakan angka tertinggi secara bulanan pada 2020 yang mencapai kisaran Rp2,5 Triliun.

Ini yang menjadi optimisme kita selama akhir tahun 2020 nanti kita bisa saja melampuai target.

"Tapi tunggu angka pastinya nanti pada saat publikasi Desember 2020, tegas Nixon meyakinkan.

Akhir 2020, lanjut Nixon, sejumlah target lainnya seperti pencapaian Dana Pihak Ketiga atau DPK juga diproyeksikan akan senada dengan capaian laba perseroan. 

“Yang pasti, rasio dana murah atau CASA (current account and saving account) semakin membaik atau mencapai kurang lebih 40 persen pada November, lebih baik dari Oktober yang ada di kisaran 37 persen,” kata Nixon.

Keberhasilan Bank BTN mencapai target-targetnya ditempuh dengan strategi yang terukur dan sektor perumahan yang menjadi fokus bisnis perseroan tidak terlalu terdampak pandemic covid-19.

Seperti yang telah disampaikan, Bank yang menguasai pangsa pasar KPR sebesar 40% ini melakukan pembenahan business process, memperbaiki sejumlah kebijakan, termasuk policy risk, meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading infrastructure digitalisasi untuk produk DPK tapi juga KPR.

Di tengah pandemi, menurut Nixon dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN, misalnya penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan dana subsidi perumahan.

“Pemerintah menempatkan dana di Bank BTN sebesar Rp10 triliun. Hal itu untuk mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, Bank BTN telah berhasil merealisasikan Rp25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR,” kata Nixon.

Untuk 2021, Bank yang baru-baru ini merayakan HUT KPR ke-44 mematok target laba pada kisaran  Rp 2,5triliun hingga Rp 2,8triliun. 

Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit antara 7-9 persen dengan DPK yang tumbuh pada kisaran yang sama.

“Untuk mencapai target tersebut, kami akan terus lakukan apa yang telah kami mulai tahun ini perbaikan business process kredit untuk semua segmen, dan mengembangkan sejumlah strategi di antaranya melakukan transformasi operasional cabang, mengembangkan KPR nonsubsidi, mengembangkan value chain di antaranya dengan mengembangkan kemitraan dengan para developer maupun mitra lainnya dalam lingkup ekosistem perumahan, mengembangkan partnership misalnya membentuk perusahaan modal ventura, membentk anak usaha baru untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income,  serta percepatan penyelesaian kredit macet,” tukas Nixon.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler