2023, Laba Bersih Amar Bank Diperkirakan Capai Rp 150 Miliar

Minggu, 16 Oktober 2022 – 03:11 WIB
Amar Bank. Foto dok Amar Bank

jpnn.com, JAKARTA - Surya Fajar Sekuritas (SFS) menerbitkan laporan riset ekuitas, yang merekomendasikan investor ritel untuk membeli saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), dengan target harga Rp 460.

Rekomendasi tersebut berasal dari beberapa perkembangan positif yang diharapkan bisa dilihat oleh investor pada 2023, terutama dari pertumbuhan nilai yang tercipta atas sinergi antara Amar Bank dan Investree, yang saat ini memiliki 18,4% saham AMAR.

BACA JUGA: Ini 5 Skincare Pria yang Bisa Mengatasi Kulit Berminyak dan Berjerawat

Sinergi AMAR dengan Investree akan memperluas target pasarnya ke segmen pelanggan yang lebih besar dan saling melengkapi.

Secara khusus, Investree menargetkan segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang belum terlayani, yang kini bisa dilayani melalui AMAR, sementara AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Gelar Pelatihan Daur Ulang Pembuatan Eco Enzyme & Maggot

Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh sebesar 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman.

Laporan tersebut menyoroti pada 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp 150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% yoy.

BACA JUGA: Pendapatan Premi BRI Life Kuartal III 2022 Meningkat Sebegini, Wow

Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.

Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan bisa mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar namun masih belum terlayani.

Dalam hal penilaian, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi BELI untuk AMAR dengan target harga Rp 460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2%, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7%.

Target harga analis SFS sebesar Rp 460 menyiratkan 2023F 2,6x P/B. Saat ini AMAR diperdagangkan pada 2023F 1,5x P/B.

Pada 2021, AMAR diperdagangkan pada kisaran penilaian 2,0x P/B. Secara rata-rata, valuasi bank digital pada 2021 mencapai 21,3x.

“Kami telah menerima banyak ulasan dan komentar positif dari analis ekuitas. Kami percaya laporan penilaian penting untuk membangun awareness dan kepercayaan dari investor publik, dan kami bermaksud untuk membangun hubungan dan mengomunikasikan rencana pertumbuhan ambisius kami dengan lebih banyak analis di masa mendatang," kata Executive Vice President Finance Amar Bank David Wirawan.

Sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani.

Kerja sama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian ATR/BPN Gandeng BTN Siapkan Solusi Penyelesaian Sertifikat Rumah Rakyat


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler