2030, Ekonomi RI Masuk Lima Besar

Chairul Tanjung di APMF 2020

Sabtu, 05 Juni 2010 – 06:56 WIB

NUSA DUA - Pengusaha Chairul Tanjung berhasil membuat hari kedua pelaksanaan Asia Pacific Media Forum (APMF) 2010 di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, kemarin semakin dinamisMelalui presentasi yang bertema Economic Outlook for Indonesia from Media Industry"s Point of View, bos Para Group itu mampu meyakinkan ratusan peserta forum bahwa bisnis media dan periklanan di Indonesia sangat menjanjikan

BACA JUGA: Skema Kenaikan TDL Siap Dibahas



Forum yang dihadiri oleh kalangan industri media dan periklanan itu semakin hidup ketika CEO dua stasiun televisi nasional itu membeberkan data bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal sejajar dengan negara-negara maju
Dia yakin, Indonesia akan masuk lima besar dunia dalam waktu 20 tahun lagi

BACA JUGA: Group Bakrie Bayar Pajak, Penyidikan Jalan Terus

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai posisi ke-9 pada 2020
"Sekarang (2010) kita nomor tiga puluh dunia

BACA JUGA: Bukti Faktur Pajak Fiktif PHS akan Dibuka

Pada 2030 nanti, saya yakin negara kita akan masuk the big five," katanya.

Kemajuan ekonomi Indonesia, katanya, akan langsung berdampak positif pada industri media dan periklanan di tanah air"Boleh saja banyak media informasi berbasis teknologi bermunculanTapi, media-media modern itu tidak akan tumbuh kalau ekonomi kita jalan di tempat,"jelasnya

Chairul menambahkan bahwa naiknya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga bergantung dari kondisi politik, demografi, dan sistem finansial pemerintah"Banyak orang menyebut saya pemimpiTapi, saya yakin Indonesia bakal menjadi negara besar dan hebatKita adalah negara kaya dan memiliki penduduk dengan usia produktif yang sangat tinggiItu asetSebaliknya, negara-negara maju saat ini sudah direpotkan dengan warga tua yang tak produktif," aparnya

Lebih lanjut, Chairul juga menyinggung soal peran dan persaingan media tradisional (koran, televise, radio) dengan  media modern (internet, social media, handphone)Jika melihat kebiasaan dan kondisi masyakarat Indonesia, kata dia, media tradisional masih dominan hingga 5-10 tahun lagi"Media nantinya akan lebih segmentedSaat ini, media tradisional masih menjadi media pilihan utama 80-90 persen dari warga kitaTapi, nantinya masyarakat akan pintar memilih media mana yang pas buat merekaIni tantangan kalangan media untuk terus kreatif memperbaiki diri,"bebernya.

Intinya, lanjut dia, media konvensional tetap menjadi bisnis yang sangat menjanjikan asal pekerjanya tidak tidur dan terus membuat inovasi baru menyesuaikan kebutuhan dan selera masyarakat"Motto saya, siapa yang bisa beli masa depan dengan harga sekarang, dialah yang akan menjadi pemenang," uturnyaSementara itu, saat membuka hari kedua APMF 2010, Alan Rutherford, CEO International Advertising Association membeberkan soal kunci-kunci bisnis periklanan di tengah persaingan ketat antarmedia"Hubungan antara pemasang iklan, media, dan agency periklanan sangat penting,"katanya

Setelah itu, seminar dilanjutkan dengan acara debat antara Guy Gibbs, Head of Agency Google, Paul Whiteway, Head of Custom Solutions Yahoo ! Asia Pacific, Mark Patterson, CEO GroupM Asia Pacific, dan Jeffrey Seah, CEO Starcom Mediavest GroupSuasana debat sempat tegang ketika bos agensi iklan Google dan Yahoo! sama-sama menonjolkan kelebihan produk masing-masing

Namun, mereka sama-sama tidak mau membeberkan inovasi yang akan dilakukan"Kelihatan sekali kalau mereka tidak akan bisa disatukan,"canda PattersonAcara APMF 2010 tadi malam ditutup oleh presentasi Jacek Utko, Design Director Bonnier Business Press CEEPria asal Polandia itu memaparkan soal masa depan bisnis surat kabar yang diprediksi tetap akan survive(jpnn/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tolak Dana Aspirasi Rp15 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler