QUETTA - Jumlah korban tewas akibat ledakan tambang di Provinsi Baluchistan, Pakistan, hingga Senin (21/3) ini sudah mencapai 21 orangSementara 31 penambang yang masih terjebak, semakin tipis kemungkinannya untuk hidup
BACA JUGA: 9 Hari Terkurung Reruntuhan, Nenek dan ABG Selamat
Dikutip dari Associated Press, pihak berwenanang Pakistan mengungkapkan bahwa gas metana beracun menghambat pekerjaan tim penyelamat yang telah berusaha untuk menyelamatkan korban sejak ledakan Minggu (20/3) pagi lalu
"Kami mencoba sebaik mungkin untuk menyelamatkan para pekerja, tapi peluang untuk menemukan korban selamat menjadi suram sekarang," kata Iftikhar Ahmed, seorang inspektur senior tambang
BACA JUGA: RI Ingatkan Serangan Tidak Sasar Warga Sipil
Menurutnya, banyak penambang yang telah ditemukan tewas
Tambang yang terletak di sekitar 25 mil (40 km) sebelah timur Quetta, ibukota Provinsi Baluchistan
BACA JUGA: Relokasi WNI jika Kondisi Memburuk
Sebenarnya tambang tersebut sudah dinyatakan berbahaya dua minggu laluNamun peringatan itu diabaikanMenurut Istikhar Ahmed, tambang yang dimiliki oleh Pakistan Mineral Development Corporation itu disewakan kepada kontraktorTim penyelamat menemukan enam mayat pada Minggu pagi dan harus menangguhkan usaha penyelamatan karena terhambat gas metana"Mereka menemukan 15 mayat lagi semalam ketika mereka melanjutkan pekerjaan mereka," katanya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Usul Empat Maskapai ke Eropa
Redaktur : Tim Redaksi