Para imigran gelap itu ditangkap Imigrasi Merak, Banten, Selasa (12/5) lalu
BACA JUGA: Emosional Cerdas, Hot di Ranjang
Ke-22 imigran gelap itu sempat dua hari ditampung di Kantor Imigrasi CilegonBACA JUGA: Triumph Ciptakan Bra Motivator Perkawinan
Kepala Subseksi Pengawasan Imigran, Kantor Imigrasi Cilegon, Fitri Saptaji, mengatakan, para imigran ini diantar ke Medan lantaran merupakan prosedur yang harus dijalani sebelum mereka dideportasi ke negaranya
Dia mengatakan, kalau 22 imigran ini hanya tiga orang yang memiliki paspor dengan tujuan wisata ke Malaysia
BACA JUGA: Paus Nyatakan Dukung Kedaulatan Palestina
”Selebihnya tidak memiliki selembar dokumen imigrasi apapun,” ucapnyaSementara itu, seorang imigran Afganistan yang bernama Akmirullah, 35, mengaku tidak suka dengan perlakuan pihak imigrasi Indonesia yang kasarDia bersama teman-temannya mengaku memang bersalah masuk ke Indonesia tanpa pasporNamun, dia protes perlakuan Kantor Imigrasi Cilegon yang melakukan pemborgolan dirinya beserta teman-temannya merupakan tindakan yang kelewatan”Kami datang ke Indonesia untuk berbisnis dengan negara iniTapi sekarang diborgol seperti penjahat sajaApa seperti ini perlakuan Indonesia kepada tamu,” ujarnya dengan bahasa Inggris terbata-bata.
Dia membantah hendak menuju Australia melalui tanah airUntuk diketahui, 22 imigran gelap ini ditangkap tiga hari lalu oleh Polres Cilegon di sebuah rumah makan di Merak, Kota Cilegon, Provinsi BantenMereka berangkat dari Tanjung Karang, Pronvinsi Lampung, dengan mobil travel sewaan
Tapi, saat melintasi di daerah Merak, polisi menghentikan kendaraan yang ternyata berisi 22 warga AfganistanDari keterangan salah seorang imigran kepada polisi, mereka hendak menyeberang ke Australia dari Jakarta guna mencari penghidupan yang lebih baik dari negaranya yang tengah dilanda perang(din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Intel Terancam Denda 1 Miliar Euro
Redaktur : Tim Redaksi