Ancaman denda ini diberitakan mirip dengan yang dijatuhkan kepada Microsoft pada 2004, yakni denda sebesar 497 juta Euro atau sekitar USD 650 juta, akibat perusahaan tersebut menyalahgunakan posisi dominan mereka di pasaran
BACA JUGA: Rumah Sakit Diserang, Puluhan Warga Sri Lanka Tewas
Namun sejumlah pengamat memperkirakan, denda dari badan eksekutif Uni Eropa itu kali ini bakal mencapai 1 miliar EuroIntel, perusahaan pengembang mikro-prosesor terbesar dunia itu, dituduh telah memberikan semacam insentif kepada perusahaan-perusahaan komputer di Eropa, guna menyingkirkan pesaing kecilnya, Advanced Micro Devices (AMD)
BACA JUGA: Dua Warga Prancis Diduga Otak Al-Qaeda
Di pasaran benua ini sendiri, Intel diperkirakan menguasai 80 persen penjualan, sementara AMD hanya kebagian 20 persennya.Kasus ini sendiri sebenarnya telah bergulir selama hampir satu dekade
BACA JUGA: April, Ekspor Cina Jatuh 22,6 Persen
Namun, baru pada Juli 2007, paska sebuah penggerebekan di beberapa kantor Intel, perusahaan ini akhirnya didakwa telah melanggar peraturan persaingan (usaha).Berikutnya, para penegak hukum Eropa pun menggelar razia lagi di kantor-kantor Intel tahun laluLembaga berwenang juga telah menyelidiki lika-liku rumit berupa pengembalian dana dan pembayaran lain yang dilakukan Intel pada perusahaan-perusahaan komputer (PC), demi mendorong mereka menggunakan prosesor Intel.
Saat ini, terdapat lebih dari 1 miliar PC di dunia, sehingga bagaimanapun pasar yang sangat besar bisa terkena dampak dari kasus iniKendatipun sesungguhnya secara langsung yang bakal merasakannya adalah bisnis Intel di Eropa.
Sejumlah pihak menyebutkan, Komisi Eropa diperkirakan bakal mengeluarkan dua kesimpulan atau putusanPertama, terkait dengan penyalahgunaan posisi pasar dominannya oleh Intel lewat pembayaran-pembayaran yang membatasi atau bahkan menutup sama sekali penggunaan prosesor AMD pada komputer-komputer yang dijual di EropaKedua, berhubungan dengan penggunaan dana insentif oleh Intel dalam mengendalikan pengembangan produk-produk baru.
Meski begitu, hal ini oleh beberapa pengamat tidak dianggap merugikan konsumen secara langsungApalagi lantaran belakangan harga komputer dan prosesor masih terus jatuh di pasaran EropaNamun, organisasi konsumen Eropa, BEUC, tetap mengingatkan Komisi Eropa untuk memberi sinyal peringatan keras soal persaingan yang fair.
"Hal yang paling penting, adalah bahwa Komisi Eropa dalam membuat keputusannya harus memastikan keberlangsungan persaingan (usaha) yang fair dalam pasar high-tech yang sedemikian rupa, demi memberikan pilihan serta produk-produk dan layanan inovatif kepada komsumen dengan harga sewajarnya," himbau Monique Goyens, Direktur Jenderal BEUC(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Dukung Palestina Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi