BACA JUGA: Pemerintah Ragu Terbitkan Sukuk Global
Hal itu terjadi setelah mereka dinyatakan sebagai pemenang penawaran (tender) 22 wilayah kerja (WK) migas.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, meski termasuk sektor padat modal yang berisiko tinggi, industri migas tetap prospektif
BACA JUGA: Krisis Global Picu Proteksionisme
Tapi, Purnomo mengakui bahwa industri minyak juga termasuk berjangka waktu lama
BACA JUGA: BI Perketat Kucuran Bailout
''Kami punya statistik, proses pengembangan lapangan hingga produksi biasanya memakan waktu 5-10 tahunSetelah itu, baru terlihat hasilnya,'' tuturnya.Beberapa raksasa migas ikut menjadi pemenang dalam pengumuman 22 WK migas kemarinSebagai misal, Chevron Indonesia Ventures Ltd., pemenang Blok West Papua I dan Blok West Papua IIIConocoPhillips memenangkan Blok Arafuru Sea
Beberapa blok lain yang juga diumumkan adalah East Seruway yang dimenangkan oleh Serica East Seruway BV, South CPP oleh Ranhil Energy Sdn Bhd, SW Bukit Barisan oleh konsorsium Radiant Nusa Investama International, dan Lirik II oleh Karya Inti Petroleum.
Lalu, Blok West Tungkal oleh Tiga Musim MJ, SE Tungkal oleh konsorsium Gujarat State Petroleum Corp - Essar E&P, Lampung II oleh Harpindo Mitra Karisma, East Muriah oleh konsorsium Pearl Energy - AWE, Blok Madura oleh Sinochem Petroleum E&P, dan North Sumbawa II oleh Husky Energy.
Selanjutnya, Blok West Sageri oleh konsorsium Kaizan Oil&Gas - Nikko Resources, SE Ganal I oleh konsorsium Kaizan Oil&Gas - Nikko Resources, SE Sangatta oleh konsorsium PT Kutai Timur Resources - Salamander Energy, South Bengara II oleh Adelphy Energy, dan North Bone oleh General Energy Indonesia.
Blok South Matindok dimenangkan konsorsium Kaizan Oil&Gas - Niko Resources, Bone Bay oleh Kaizan Oil & Gas - Marathon Indonesia Ventures, Buton I oleh Putindo Bintech, dan terakhit Blok Searam oleh konsorsium Biak Petroleum - Niko Resources.
Menurut Dirjen Migas Departemen ESDM Evita HLegowo, meski tetap berisiko, catatan kinerja kegiatan eksplorasi migas di Indonesia ada di level yang cukup tinggi, yakni hingga kisaran 70 persenArtinya, dari seluruh proses eksplorasi, sekitar 70 persen menemukan cadangan migas yang ekonomis untuk dikembangkan
Meski begitu, Evita mengakui ada beberapa WK Migas yang diperkirakan punya success ratio hanya di kisaran 50 persen''Secara umum success ratio di Indonesia masih cukup tinggi,'' ujarnya.(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis AS, Tak Pengaruhi BPD
Redaktur : Tim Redaksi