2.293 Pengungsi Belum Terima Bantuan

Minggu, 29 Juni 2008 – 08:42 WIB
AMBON - Meski pemerintah pusat telah mengucurkan dana bagi pengungsi Maluku, namun masih ada ribuan pengungsi yang tersebar di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, belum tersentuh bantuan bahan bangunan rumah (BBR).
Ini dirasakan 2.293 kepala keluarga (KK) pengungsi, korban konflik horizontal MalukuHal itu diungkap Koordinator Pengungsi, dari Yayasan Lembaga Reformasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara- Maluku La Ali Wabula, kemarin

BACA JUGA: Rebutan Pohon Mangga, Petani Tewas Ditikam

“Mereka belum pernah mendapatkan haknya sebagai pengungsi
Belum satu rupiah pun mereka merasakan bantuan BBR,” ujarnya penuh haru.
Menurutnya ribuan pengungsi itu, mayoritas asal Sulawesi Tenggara yang puluhan tahun telah menetap di Maluku

BACA JUGA: Bensin di Kalteng Rp 15 Ribu per Liter

KK pengungsi ini tersebar di sejumlah dusun dan desa di SBB
Di antaranya, sebanyak 1.700 KK asal Dusun Waitibu, Desa Tihulale sebanyak 495 KK

BACA JUGA: Listrik Padam, Alat RS Rusak

Dusun Lastetu, Desa Kamarian 36 KKDusun Waralohi, Desa Kamarian 148 KKDusun Kelapa Dua, Desa Kairatu 4 KK
Dusun Air Buaya, Desa Kairatu 45 KKDusun Siompu, Desa Kairatu 513 KKDusun Waisari, Desa Kairatu 6 KKDusun Haturena, Desa Kairatu 47 KKDusun Sarapi, Desa Hatusua 89 KKDusun Nuruwe, Desa Nuruwe 60 KK dan Dusun Waisarisa, Desa Kamal 262 KK.
Sedangkan di Kabupaten Malteng sebanyak 593 KKTersebar di Dusun Kayu Manis, Desa Suli 5 KK, Dusun Suli Bawah, Desa Suli 35 KKDusun Batu Naga, Desa Waai 124  KKDusun Walare, Desa Waai 16 KKDusun Ujung Batu, Desa Waai 86 KKDusun Batu Dua, Desa Waai 69 KKDusun Pasir Panjang, Desa Waai 25 KK, Dusun Lagera, Desa Waai 35 KKDusun Naan, Desa Waai 24 KKDesa Waai 9 KKDusun Haruku, Desa Totu 45 KKDusun Tapi, Desa Wakasihu 50 KK.
Wabula berharap Pemerintah Daerah untuk peduli melihat nasib pengungsi“Jangan karena kepentingan para elit politik kepentingan pengungsi terabaikan,” pinta Wabula.
Apalagi kondisi para pengungsi ini sangat memprihatinkanMereka terpaksa menempati rumah-rumah seadanya dengan kondisi kesehatan yang sangat mengenaskan“Karena ketiadaan dana, pengungsi membuat rumah seadanya yang tidak layak bagi kesehatanIni akan membuat bibit penyakit mudah menyerang para pengungsi,” jelasnya
Ia mengaku khawatir persoalan pengungsi ini tak mampu dituntaskan oleh pemerintah daerah yang saat ini masih disibukkan dengan Pemilukada Maluku“Meski penanganan pengungsi sejak dua tahun lalu penanganannya telah diserahkan ke kabupaten/kotaTapi kami berharap Pemrov Maluku tidak menutup mata terhadap persoalan ini, karena Pemkab tidak serius menuntaskan persoalan pengungsi,” katanya(M6)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Selidiki Video Kekerasan Siswi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler