23 Karyawan Positif Covid-19, Puskesmas Pengasih II Ditutup untuk Sementara

Senin, 28 Juni 2021 – 14:51 WIB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

jpnn.com, KULON PROGO - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bermunculan. Kali ini bahkan menimpa para karyawan Puskesmas. 

Sebanyak 23 karyawan Puskesmas Pengasih II di Kabupaten Kulon Progo terkonfirmasi Covid-19.

BACA JUGA: Pemukul Tenaga Kesehatan di Garut Tertangkap, Pelakunya, Oh Ternyata

Puskesmas itu ditutup hingga Senin 5 Juli 2021.

"Hari ini, kami melakukan swab PCR kepada 20 karyawan yang memiliki kontak erat ring dua, dan tujuh karyawan lainnya sudah dinyatakan negatif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin (28/6).

BACA JUGA: 401 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Mohon Semua Tertib Protokol Kesehatan

Menurut dia, pelayanan Puskesmas Pengasih II akan dibuka kembali pada 6 Juli 2021.

Pelayanan masyarakat dialihkan ke Puskesmas Pengasih I akibat penutupan di Puskesmas Pengasih II.

BACA JUGA: Terinfeksi Covid-19, Kondisi Jane Shalimar Sempat Tak Sadarkan Diri

"Kepada masyarakat dapat memahami kondisi ini karena baik pelayanan di pelayanan gedung dan luar gedung, termasuk jadwal vaksinasi yang sudah ditetapkan ditunda sampai kondisi selesai isolasi," katanya.

Menurut Baning, kasus karyawan Pengasih II terpapar Covid-19 merupakan kejadian kedua.

Sebelumnya, puskesmas juga pernah ditutup karena beberapa karyawannya terkonfirmasi Covid-19.

Namun kali ini, karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 lebih banyak.

"Sehingga penutupannya lebih panjang karena sumber daya manusia yang ada tidak mungkin memberikan pelayanan," katanya

Kasus di Puskesmas Pengasih II diawali dari keluarga karyawan yang positif.

Namun, yang bersangkutan tidak menyadari dirinya merupakan kontak erat.

Kemudian, yang bersangkutan sudah menggejala, namun tidak diperhatikan juga dan tetap masuk kantor.

Semestinya, saat pelayanan, petugas sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) standar, tetapi kelemahan dari petugas yakni setelah pelayanan menyelesaikan kegiatan administrasi dan istirahat sambil makan, dan tetap bersama dengan petugas lainnya dalam jarak dekat.

Baning mengatakan pihaknya akan mengevaluasi terhadap kejadian-kejadian yang mengakibatkan beberapa pegawai petugas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas dan rumah sakit menjadi tertulari,.

"Untuk itu, kepala dinas kesehatan sudah memberikan instruksi kepada semua pegawai di bawah dinas kesehatan untuk ingat protokol kesehatan, baik saat memberikan pelayanan maupun setelah pelayanan," kata Baning. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler