23 Tersangka Teroris Tiba di Jakarta, Ada 2 Buronan Kakap, Ini Daftar Kasusnya

Rabu, 16 Desember 2020 – 15:27 WIB
Salah satu teroris yang dikirim ke Jakarta dari Lampung. Foto: Dok Humas Polri.

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 23 terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Lampung telah tiba di Jakarta pada Rabu (16/12). Semua tersangka dibawa menggunakan terbang.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, 23 tersangka itu merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI).

BACA JUGA: 23 Terduga Teroris Diboyong ke Jakarta, Ada Taufik Bulaga dan Zulkarnain

Pesawat Batik Air Airbus A320 yang membawa puluhan terduga teroris ini mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 12.50 WIB.

"Baru saja kita menyaksikan 23 tersangka teroris dari JI yang digeser atau dibawa dari Lampung menuju Jakarta baru tiba menggunakan pesawat,” ujar Ahmad di Bandara Soetta.

BACA JUGA: Pembenci Jokowi Mendapat Jabatan, Ferdinand Hutahaean Meradang

Perwira menengah Polri ini menuturkan, dari 23 teroris itu dua yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri terkait berbagai aksi teror.

Mereka adalah Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso selaku Panglima Askari dari kelompok JI.

BACA JUGA: Mati Lampu, Mahfud MD Terdiam, Jokowi Mengucap Kalimat Spontan

“Untuk Upik, dia merupakan ahli dalam pembuatan bom dan terlibat dalam aksi teror bom Tentena, bom GOR Poso, bom Pasar sentral dan rangkaian tindakan teror lainnya pada tahun 2004 hingga tahun 2006,” urai Ahmad.

Selanjutnya, Zulkarnain yang merupakan buronan Polri selama 18 tahun dan baru tertangkap pada 2020 ini.

Untuk Zulkarnain, perannya cukup sentral. Dia merupakan salah satu yang ikut menyusun Pedoman Umum Perjuangan Al Jemaah Al Islamiyah (PUPJI), Qoid Asykari (Panglima Militer) JI.

Dia yang bertanggung jawab dalam menyusun strategi seluruh operasi serta sasaran serangan yang dilakukan oleh JI antara lain bom Kedutaan Filipina tahun 2000.

Kemudian bom malam Natal 2000 (Gereja Katedral Jakarta dan Gereja di Medan), bom Gereja Atrium Senen, Jakarta tahun 2000, bom HKBP Jaktim 2000.

Selanjutnya bom Bali tahun 2002, bom JW Marriot Mega Kuningan Jakarta tahun 2003, bom Kedubes Australia tahun 2004, serta kerusuhan Ambon dan konflik/kerusuhan Poso.

Ahmad menambahkan, dengan pemindahan ini para teroris langsung menjalani penahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Kami sampaikan setelah ini ke-23 tersangka ini langsung dibawa ke tahanan teroris," pungkas Ahmad Ramadhan.(cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler