jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 24 pemuda Indonesia mendapat beasiswa ke Sichuan Engineering Technology College (SCETC) di Deyang, China, untuk belajar di jurusan teknologi mobil listrik dan E-commerce.
Acara pelepasan para pemuda Indonesia yang mendapat beasiswa itu digelar di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur, Senin (25/9).
BACA JUGA: Nissan Kenalkan Mobil Listrik Bergaya Sport, Desainnya Futuristik
Hadir dalam acara tersebut Plt Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Kemaritiman dan Investasi Nayo Ramli, Direktur Chindo Business Center Sanny, Waketum DPP GAMKI Kevin Rouw, Panglima Brigsena GAMKI Andriyas Tuhenay, Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir, dan Manager Divisi Pelatihan dan Penjualan Asia Pasifik BYD Jacob Ma.
Dalam pengarahannya, Nayo Ramli berpesan agar pemuda Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan kuliah dengan baik.
BACA JUGA: IREIS 2023 Bakal Bahas Teknologi Terkini Mobil Listrik
"Raih kesuksesan dan pengalaman di China, pulang membangun Indonesia," kata Nayo Ramli.
Di momen yang bersamaan, Manager Pelatihan dan Penjualan Asia Pasifik BYD menyebutkan Indonesia menuju industri kendaraan listrik dan prospek karir dari peserta beasiswa sangat cerah.
BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Mengerikan di Exit Tol Bawen yang Menewaskan 4 Orang
"Indonesia pasti membutuhkan engineer mobil listrik untuk industri EV," kata Jacob Ma.
Koordinator Beasiswa SCETC Prima Surbakti yang juga Ketua Bidang Kemaritiman dan Investasi DPP GAMKI menyebutkan beasiswa kuliah SCETC ini merupakan tindak lanjut MOU antara Chindo Business Center, DPP GAMKI dan DPP FOKSI untuk pengembangan SDM Pemuda Indonesia dalam bidang teknologi.
Prima Surbakti menyampaikan 24 penerima beasiswa berasal dari Provinsi Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Setiap mahasiswa mendapatkan fasilitas kuliah gratis seperti biaya kuliah, tempat tinggal, buku kuliah, izin tinggal, asuransi serta uang saku RMB800 atau kurang lebih Rp 1,7 juta setiap bulan," katanya.
Prima Surbakti mengucapkan terima kasih kepada SCETC yang tetap memberi kepercayaan untuk studi dengan jurusan teknologi mobil listrik dan e-commerce kepada anak bangsa.
"Tahun lalu kita sudah mengirimkan 13 orang, dan tahun ini kita mengirimkan 24 orang. Mereka juga punya kesempatan belajar dan bekerja di BYD, perusahaan mobil listrik terbesar di dunia," tuturnya.
Ke depan, kata Prima, pihaknya akan menambah kuota beasiswa dan membuka jurusan teknologi lainnya.
"Program ini menjadi investasi jangka panjang. Indonesia membutuhkan SDM yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Prima berpesan kepada 24 mahasiswa ini untuk menjaga kesehatan, belajar, dan bergaul dengan baik serta kembali untuk mengabdi di Indonesia dengan membangun industri mobil listrik di Indonesia.
"Learning Today - Leading Tomorrow! Tuntut ilmu hari ini, membangun Indonesia besok," kata dia. (rhs/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepis Anggapan Netizen, Najwa Shihab Tidak Tersinggung Ucapan Ganjar
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti