24.000 Warga Jatim Terbantu Lewat Program Bantuan Pemerintah AS

Kamis, 10 Februari 2022 – 22:15 WIB
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Kemendikbudristek bersama Pemprov Jawa Timur telah bekerja sama selama 5 tahun. Foto: dok. USAID

jpnn.com, SURABAYA - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Kemendikbudristek bersama Pemprov Jawa Timur merayakan hasil kemitraan yang telah terjalin selama lima tahun.

Kerja sama USAID dengan kementerian dan pemprov itu telah membantu lebih dari 24.000 anak muda, sebagian besar perempuan, memulai usaha atau meningkatkan laba.

BACA JUGA: Ogah Dukung Rezim Militer, USAID Salurkan Bantuan Langsung ke Rakyat Myanmar

Melalui program USAID Jadi Pengusaha Mandiri (USAID JAPRI) senilai USD 4,4 juta, pemerintah AS telah memberikan pelatihan, mentoring, dan fasilitasi peluang dana bagi anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk mewujudkan impian kewirausahaan.

Sebagai bagian dari program ini, USAID memberikan dana awal sebesar USD 110.000  kepada 850 perempuan dan penyandang disabilitas untuk membantu memulai usaha baru atau membantu memulihkan pendapatan yang hilang akibat covid-19.

BACA JUGA: Dorong Inklusivitas Ketenagakerjaan, Menaker Ida Terima Penghargaan dari USAID

USAID juga meningkatkan keterampilan literasi digital di antara pelatih dan wirausaha lokal agar usahanya lebih bisa bertahan.

“USAID bekerja bahu membahu dengan masyarakat Indonesia untuk mengakhiri diskriminasi dan mempromosikan kesempatan yang sama bagi ribuan anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk membantu mereka mewujudkan potensi ekonomi sepenuhnya, membangun usaha kecil, dan mendapat penghasilan yang lebih baik,” kata Direktur USAID Jeff Cohen di Hotel Grand Mercure, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu 9 Februari.

BACA JUGA: Kemnaker Pertimbangkan Tawaran USAID Latih Pekerja Migran

Jeff menjelaskan pengusaha kecil atau usaha mikro berkontribusi pada ekonomi lokal dengan membawa pertumbuhan dan inovasi ke komunitas tempat mereka beroperasi.

Usaha mikro juga membantu merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan lapangan kerja.

Dalam kesempatan itu Jeff Cohen juga menjelaskan visinya mengenai kesetaraan bagi perempuan dan disabilitas.

“Visi kami adalah dunia yang sejahtera dan damai di mana perempuan dan penyandang disabilitas menikmati kesempatan ekonomi yang sama dan sama-sama diberdayakan untuk mengamankan kehidupan yang aman dan sejahtera bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, salah satu peserta dari kelompok usaha disabilitas Puji Rahayu mengaku terbantu dengan pelatihan USAID JAPRI.

Puji yang saat ini memiliki usaha batik menilai program USAID JAPRI bisa menjadi contoh bagi program-program lain untuk para disabilitas menjadi lebih mandiri.

“Pelatihan USAID JAPRI sangat membantu usaha saya dan juga teman-teman disabilitas lain lebih berkembang. Saya berharap ke depan ada program serupa yang bisa memberikan pelatihan bagi disabilitas agar mereka mandiri dan bertahan di masa pandemik,” kata Puji.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menyatakan USAID mampu memberikan kesempatan kepada individu miskin dan rentan termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk menemukan potensi penuh mereka dalam perekonomian.

“Berbagai intervensi USAID telah memotivasi mereka untuk membangun bisnis yang sukses dan berkembang,” sambungnya.

USAID menyerahkan modul kewirausahaan daring yang bisa diakses dari sistem e-learning Kemendikbud: Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) dan terbuka bagi semua mahasiswa di seluruh Indonesia.

Selain itu, USAID juga menyerahkan daftar 609 pelatih dan pendamping bisnis yang memenuhi syarat. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler