2430 Anak di Bangka Belitung Positif Tertulari Covid-19, Satgas Minta Orang Tua Lakukan Ini

Senin, 07 Juni 2021 – 11:43 WIB
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 2.430 anak berusia satu hingga 14 tahun positif tertular virus corona dari orang tua dan lingkungannya. (ANTARA/ Aprionis)

jpnn.com, PANGKALPINANG - Sebanyak 2430 anak berusia 1-14 tahun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung positif tertulari Covid-19 dari orang tua dan lingkungannya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Andi Budi Prayitno mengatakan perinciannya ialah anak berusia satu tahun 68 orang, 1-4 tahun 498 orang, 5-14 tahun 1.864 orang tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur.

BACA JUGA: 10 Anak Asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Positif Covid-19

"Sebanyak 2.430 dari 19.126 kasus Covid-19 merupakan anak-anak," kata Andi di Pangkalpinang, Senin (7/6).

Sementara itu, kasus Covid-19 dari usia 15-19 tahun 1.442, usia 20-44 tahun 9.741 orang, usia 45-54 tahun 2.598 orang, 55 -69 tahun 2.421 orang dan masyarakat lanjut usia 70 tahun ke atas 493 orang.

BACA JUGA: Grafik Kasus Covid-19 di DKI Meningkat, Tolong Simak Imbauan Irjen Fadil

"Kasus Covid-19 ini didominasi dari kaum perempuan sebanyak 10.053 jiwa atau 52,56 persen dari total kasus 19.126 orang," ungkap Andi Budi.

Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau para orang tua tidak membawa anak-anak ke tempat keramaian.

BACA JUGA: Tanpa Gejala, 7 Balita Bangka Positif Covid-19

"Kami mengimbau masyarakat khususnya para orang tua untuk tidak membawa anak-anak yang masih balita ke tempat-tempat keramaian, karena rentan tertulari virus corona ini," imbaunya.

Lebih lanjut dia menjelaskan berdasar data terbaru Minggu (6/6) malam, pasien dinyatakan selesai isolasi 17.289 (bertambah 189), meninggal 283 (bertambah tiga), dalam isolasi/perawatan 1.554 (bertambah 52 - berkurang 191) dan kumulatif kasus konfirmasi 19.126 (bertambah 52).

Menurut dia, terjadinya penularan Covid-19 yang masif dan lonjakan kasus kematian akibat corona di sejumlah daerah, karena meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik.

Di samping itu, lanjut dia, ketidakdisiplinan mereka yang dinyatakan positif Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri atau karantina mandiri di rumah atau tempat tinggalnya, serta ketidakpedulian masyarakat untuk turut serta melakukan pengawasan terhadap orang yang positif, menambah panjang daftar orang yang terpapar dan tertular di sana.

"Kami tak bosan-bosannya mengimbau dan mengajak pemerintah daerah serta menggarisbawahi bahwa kesadaran dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M adalah cara paling sederhana dan mudah serta murah agar kita dan orang-orang di sekitar kita tidak terpapar Covid-19," katanya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler