jpnn.com - ââ¬ÂªPALU - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menilai membaiknya pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan pemerintah, belum dinikmati masyarakat.
Karena buktinya satu persen atau 2,5 juta penduduk Indonesia menguasai 70 persen lahan dan aset nasional. Sementara 99 persen rakyat Indonesia hanya menguasai 30 persen aset nasional.ââ¬Â¬
BACA JUGA: Dorong Bangun Tol Pantura
ââ¬Âª"Data inilah yang membuktikan rakyat Indonesia tidak turut menikmaati pertumbuhan ekonomi," ujarnya saat berceramah di Pesantren Al Khairat, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, (11/2).
Dengan fakta ini, kata Mahfud, maka sangat jelas terlihat kalau penikmat pertumbuhan ekonomi hanya segelintir kelompok elite tertentu. Mereka terdiri dari konglomerat dan pejabat negara korup yang sampai saat ini belum tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BACA JUGA: Dahlan Minta PTPN VIII Kembangkan Tanaman Legendaris
ââ¬Âª"Para koruptor yang tertangkap KPK itu kan hanya yang apes saja. Para koruptor yang tak tertangkap masih lebih banyak lagi," ujar kader Nahdlatul Ulama asli Madura itu.
ââ¬ÂªMenurut Mahfud, ada dua cara agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Dahlan: Sakit Parah, Merpati Jangan Berpikir untuk Lari
Pertama, ubah halauan kebijakan ekonomi yang selama ini berorientasi liberal new clasic yang lebih banyak menguntungkan investor asing dan kelompok konglomerat, ke arah kebijakan ekonomi dengan roh dan semangat UUD 1945, khususnya Pasal 33.ââ¬Â¬
ââ¬Âª"Bukan berarti anti asing dan anti konglomerat atau anti pasar. Asing, konglomerat dan pasar harus terus tumbuh di negeri ini. Tapi rakyat yang berada di bawah dan yang ada di tengah harus menikmati pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
ââ¬ÂªKedua, negeri ini harus dipimpin oleh orang yang berani, bersih, kompeten dan punya integritas yang tinggi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Pastikan KBN Punya Lahan untuk Foxconn
Redaktur : Tim Redaksi