jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, kepala sekolah harusnya diperiksa terkait tunggakan tagihan listrik di 26 sekolah yang ada di Jakarta.
Dengan begitu, bisa diketahui penyebab tunggakan tagihan listrik tersebut.
BACA JUGA: Indonesia Bukan Kekurangan Guru, Distribusinya Saja Belum Merata
"Harusnya kepala sekolah yang diperiksa, ada apa? Semua kan sudah saya minta pindah buku, over debet lah istilahnya," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (23/11).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan, pihaknya sudah mengubah sistem transaksi, termasuk pembayaran tagihan listrik. Saat ini, transaksi tidak lagi memakai tunai.
BACA JUGA: Gimana Nih, Ruang Kelas Nyaris Roboh Hanya Disangga Bambu
"Jadi semua bank itu enggak boleh transaksi tunai sebenarnya. Harusnya tinggal membuat pernyataan di bank, langsung potong," ungkap Ahok.
Untuk diketahui, ada 26 sekolah yang aliran listriknya diputus Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tak tanggung-tanggung, total tunggakan listrik di 26 sekolah itu mencapai Rp 3 miliar. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Tiap Guru Terima Rp 9 Juta hingga Rp 15 Juta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Banyak Sekolah Belum Punya Sertifikat Tanah
Redaktur : Tim Redaksi