jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia dikembalikan Belanda. Serah terima dilaksanakan pada Senin, 16 Desember 2024 di Museum Nasional Indonesia.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima repatriasi 272 koleksi benda-benda warisan budaya Indonesia dari Marc Gerritsen, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia mewakili pemerintah Belanda.
BACA JUGA: Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Malaysia Merasa Bangga
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menerima penyerahan dua kelompok koleksi penting warisan budaya Indonesia yaitu: sebanyak 204 objek warisan budaya Indonesia dari Belanda, dan 68 objek warisan budaya Indonesia dari Koleksi Museum Rotterdam.
Sebanyak 204 objek ini, yang sebagian besar berasal dari Koleksi Puputan Badung, memiliki makna historis, spiritual, dan artistik yang sangat mendalam bagi Indonesia.
BACA JUGA: Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
Pengembalian mereka mencerminkan perjalanan penyembuhan dan rekonsiliasi, menjembatani masa lalu dan masa kini, serta memungkinkan kita memahami dan melestarikan identitas bangsa.
Sebagai informasi, sebelumnya Menbud Fadli Zon bertemu dengan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Barbera Wolfensberger pada 5 Desember 2024.
BACA JUGA: Ketoprak Retno Kencana Hidupkan Kembali Warisan Budaya
Pertemuan ini menegaskan kembali hubungan kebudayaan yang erat antara Indonesia dan Belanda, serta komitmen kedua negara untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bersama.
Sebelumnya, telah ditandatangani Pengaturan Teknis tentang Kerja sama Repatriasi Objek Budaya Sejarah Indonesia; Dokumen Penyerahan untuk 472 objek, termasuk Arca Singasari, Keris Puputan Klungkung, Harta Lombok, dan Karya Seni Pita Maha; Dokumen Penyerahan untuk 288 objek.
Termasuk Arca Singasari, serta artefak dari Perang Puputan Badung dan Tabanan; Dokumen Penyerahan untuk 84 objek, termasuk Arca Bhairava, Nandi, Ganesha, dan Brahma.
Sebagai bentuk kelanjutan MoU antar Indonesia-Belanda, hari ini telah diserahkan 204 objek, ditambah 68 artefak tambahan dari Museum Rotterdam.
Dengan penyerahan warisan budaya ini, tak hanya melanjutkan tetapi juga menegaskan kembali komitmen untuk melindungi sejarah bersama dan identitas budaya yang diwakili oleh objek-objek ini. Kini, jumlah total objek warisan budaya Indonesia yang direpatriasi dari Belanda mencapai 828 objek.
Menteri Fadli Zon menjelaskan prioritas Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk di Indonesia, menyoroti komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto untuk melestarikan, mempromosikan, dan melindungi keberagaman budaya Indonesia yang kaya.
Kedua pihak mengapresiasi kemitraan kebudayaan yang telah berhasil terjalin di bawah Nota Kesepahaman (MoU) yang terus mendorong upaya bersama pelestarian, pendidikan, dan pertukaran budaya.
Menbud Fadli Zon menyampaikan, peristiwa ini menunjukkan makin mendalamnya kemitraan budaya antara kedua negara, sambil terus menjalankan tanggung jawab penting untuk melindungi dan merebut kembali warisan bersama.
Langkah ini adalah tonggak keadilan budaya yang penting dalam hubungan bilateral. Prestasi ini menjadi bukti dari kuatnya kemitraan yang terus berkembang antara Indonesia dan Belanda.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih atas niat baik dan kerja sama dari pihak Belanda yang telah memungkinkan hal ini dan kita juga berharap bahwa upaya kolaboratif ini dapat menjadi model bagi upaya serupa dengan negara dan institusi lain di seluruh dunia," ungkap Fadli Zon.
Dengan kembalinya benda budaya ini ke tanah air, kita diingatkan tanggung jawab bersama untuk melestarikan dan memastikan bahwa warisan budaya ini menginspirasi dan mendidik generasi mendatang.
Benda budaya ini bukan hanya peninggalan masa lalu tetapi simbol ketahanan dan identitas, yang menjembatani warisan kita dengan dunia modern.
Ke depan, lanjutnya, dia berharap dapat memperdalam kerja sama dengan Belanda dan negara-negara lain di bidang repatriasi.
Untuk itu, dia mengusulkan pembentukan satuan tugas bersama yang akan mengawasi upaya repatriasi, termasuk pelestarian artefak, penelitian asal-usul, logistik, pameran, dan pengelolaan etis warisan budaya.
"Saya menantikan kemitraan yang lebih maju dalam semangat saling menghormati dan kemajuan budaya," ungkap Menbud Fadli Zon. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad