PORT MORESBY - Cuaca buruk membuat pesawat jenis Bombardier Dash 8 milik Maskapai PNG celakaKamis lalu (13/10), pesawat yang mengangkut total 32 orang itu jatuh di pesisir sebelah utara Papua Nugini
BACA JUGA: Banjir Landa Negara Tetangga, RI Kirim Bantuan
Akibatnya, 28 orang tewasBACA JUGA: Earth-Scraper, Gedung 65 Lantai di Bawah Tanah
Hingga kemarin (14/10), proses evakuasi masih berlangsung.Jubir Komisi Investigasi Kecelakaan Papua Nugini, Sid O"Toole, mengatakan bahwa saat kecelakaan terjadi, pesawat sedang menuju Kota Madang, Provinsi Madang
BACA JUGA: Putra Kadhafi Ditangkap saat Hendak Lari
Seluruh penumpang adalah orang tua yang hendak menghadiri wisuda putra-putrinya di Divine World University.Begitu badan pesawat berbaling-baling ganda itu menyentuh tanah Kamis lalu, terjadilah ledakanDengan cepat, api menjalar ke seluruh badan pesawatKarena badai dan hujan deras yang mengguyur Papua Nugini saat itu, api padam dengan sendirinyaTapi, polisi dan tim medis serta ambulans terlambat tiba di lokasiSebab, badai dan hujan deras membuat provinsi di pesisir utara Papua Nugini itu kebanjiran.
Empat orang yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan intensifDalam keterangan tertulisnya, Maskapai PNG menyatakan bahwa empat korban selamat adalah pilot, kopilot, seorang pramugari dan seorang penumpangSelain pilot dan kopilot yang berasal dari Australia dan Selandia Baru, para penumpang dan kru pesawat lainnya adalah warga Papua Nugini.
Beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi, Kapten Bill Spencer yang memiloti pesawat nahas itu sempat melaporkan situasi darurat"Saat itu, di lokasi kejadian memang sedang terjadi badaiCuaca sangat burukPilot sempat mengatakan hendak melakukan pendaratan darurat tapi pesawat malah jatuh dan mesinnya terbakar," terang Maskapai PNG dalam pernyataan tertulis.
Sebenarnya, Spencer yang saat itu bertugas bersama kopilot Campbell Wagstaff adalah pilot seniorPria 64 tahun itu sudah menerbangkan berbagai jenis pesawat dalam waktu 45 tahun terakhirSelama 35 tahun, dia khusus melayani rute penerbangan di Papua Nugini dengan jenis pesawat yang sama dengan Bombardier Dash 8Sedangkan, Wagstaff sudah memiliki 2.500 jam terbang
Meski cuaca buruk diduga kuat sebagai penyebab kecelakaan, Maskapai PNG tetap melakukan investigasi menyeluruh"Kami akan menyelidiki berbagai faktor penyebabSeperti faktor cuaca, bahan bakar dan gangguan teknis," terang maskapai tersebutSampai penyelidikan berakhir, Maskapai PNG mengandangkan 11 pesawat Bombardier Dash 8 yang mereka miliki
"Ini bentuk komitmen kami kepada masyarakat Papua Nugini, termasuk keluarga dan kerabat korban tewas serta para korban yang selamat," papar Erastus Kamburi, jubir Maskapai PNG, dalam jumpa persDia juga berjanji akan terus mendampingi para korban selamat dan kerabat serta keluarga korban tewas, baik secara finansial maupun material(AP/AFP/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembakan di Salon, 8 Tewas Seketika
Redaktur : Tim Redaksi