jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 29 pelajar SMU dan Sekolah Luar Biasa mengikuti program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Jawa Barat, pada 25 Oktober hingga 1 November 2019. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengintegrasikan secara penuh siswa-siswi dari beragama suku bangsa, etnis, agama.
Para pelajar difable dan nondifable selama delapan hari penuh berkegiatan bersama, menghadapi dan menyelesaikan tantangan bersama. Serta mendaki gunung dan menjelajahi danau.
BACA JUGA: 14 Pemuda Papua Didikan PT Freeport Ikuti Ekspedisi Bhinneka
Direktur Eksekutif Yayasan Helping Hands Wendy Kusumowidagdo sebagai penyelenggara kegiatan mengatakan bahwa Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa sejatinya adalah program beasiswa pertukaran pelajar.
“Program ini menerapkan inklusivitas secara utuh, karena misi kegiatan ini agar para bibit penerus perjuangan bangsa ini mendapatkan pengalaman dan pembelajaran bersama melalui tantangan ekspedisi alam untuk mengembangkan karakter diri, kerjasama, dan toleransi di tengah tantangan, perbedaan dan keberagaman,” ungkap Wendy dalam siaran tertulisnya.
BACA JUGA: Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Cetak 35 Duta Perdamaian
Para siswa peserta ekspedisi sendiri datang dari berbagai penjuru Tanah Air dengan dukungan dari para sponsor. Para peserta berasal dari Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, NTT, hingga Papua.
“Para siswa penerima beasiswa diseleksi melalui Komite Seleksi yang dibentuk oleh Yayasan Helping Hands. Seleksinya mencakup pengumpulan surat-surat perizinan dari orang tua dan kepala sekolah, surat pernyataan komitmen terhadap program dan dampaknya, CV yang menunjukkan prestasi siswa, video blog (vlog) yang dibuat oleh siswa. Serta ada juga proses wawancara kepada kepala sekolah dan kepada siswa,” jelas Wendy.
Wendy memaparkan, melalui Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa diharapkan setiap peserta dapat belajar bahwa semua orang dapat hidup berdampingan, apapun latar belakang kehidupan dan kondisi fisiknya.
“Hal ini dapat tercapai apabila kita bertoleransi dan bekerjasama. Kami juga berharap bahwa tiap siswa yang mengikuti Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa akan meyakini bahwa #DisabilitasBukanHalangan untuk maju dan bukan halangan untuk maju bersama. Serta mereka dapat memaknai apa arti predikat Duta Perdamaian yang disematkan kepada mereka usai mengikuti Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa dan sungguh menjalani amanah tersebut, dari hal terkecil, sampai terbesar,” pungkas Wendy.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh