14 Pemuda Papua Didikan PT Freeport Ikuti Ekspedisi Bhinneka

Rabu, 21 November 2018 – 21:40 WIB
Sebanyak 14 orang pemuda-pemudi asal Papua mengikuti Program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 di Jatiluhur, Jawa Barat. Foto dok PTFI

jpnn.com, PAPUA - Sebanyak 14 orang pemuda-pemudi asal Papua mengikuti Program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 di Jatiluhur, Jawa Barat.

Para pemuda ini merupakan siswa dari Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Mimika yang didirikan oleh PT Freeport Indonesia.

BACA JUGA: Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Cetak 35 Duta Perdamaian

Mereka bergabung dengan peserta lainnya dari berbagai penjuru Indonesia dalam mengikuti kegiatan pendidikan karakter berbasis ekspedisi alam bebas selama lima hari sejak 24-28 Oktober di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti kegiatan ekspedisi alam yang meliputi pendakian gunung, pengibaran bendera, pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, hingga bergotong royong membangun rakit.

BACA JUGA: Panen Melon di Limbah Pasir Sisa Tambang

“Ada 14 anak dari Papua, mereka terdiri dari siswa-siswi SMP yakni kelas 7, kelas 8 dan kelas 9. Dalam kegiatan ini, mereka menjadi terbiasa untuk bergaul dengan teman-teman dari beragam latar belakang. Mereka sudah terbiasa berada dalam lingkungan yang majemuk. Mereka tinggal dan bersekolah di lingkungan area kerja perusahaan PT Freeport Indonesia di Papua, di mana nilai-nilai respek untuk saling menghargai dan menghormati ditanamkan di lingkungan ini,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat dan Pemerintah Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Omih Gobay.

Hal senada juga disampaikan oleh Corinus Suruan, salah satu pembicara dari Freeport Indonesia.

BACA JUGA: Fadli Zon Inginkan Divestasi Saham Freeport Tunggu 2021 Saja

“Dukungan Freeport terhadap kegiatan seperti Ekspedisi Bhinneka ini merupakan bukti nyata dukungan perusahaan terhadap penerapan nilai-nilai yang selaras dengan Pancasila. Kami berasal dari lingkungan kerja yang menghargai arti keberagaman. Kebhinekaan merekatkan kami dalam berkarya dan hari Sumpah Pemuda menjadi salah satu momentum yang pas untuk memperingatinya sambil mendalami semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Corinus.

Pria asli Papua ini menambahkan keberagaman dalam lingkungan kerja Freeport Indonesia sangat terasa, dalam konteks positif. Untuk memahami keberagaman dengan baik, karyawan mendapatkan pembekalan mengenai keberagaman budaya melalui program cultural orientation.

"Di Freeport, ribuan karyawan yang bekerja berasal dari seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Bahkan sekitar dua persen dari total karyawannya datang dari manca negara. Tentunya kami menemukan berbagai perbedaan, seperti perbedaan ras, suku, agama dan berbagai perbedaan lainnya. Namun perbedaan yang ada membuat kami semakin semangat dan kuat untuk bersatu, karena kami bekerja dalam tim,” ujar Arland.

Wendy Kusumawidagdo selaku penggagas Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa menyebutkan kegiatan ini diharapkan akan mempererat rasa persaudaraan para peserta.

“Kami mengumpulkan anak-anak dari Aceh sampai Papua, totalnya 13 provinsi, dan terdiri dari suku, agama, umur, dan ras berbeda. Anak-anak tersebut melakukan berbagai macam aktivitas alam seperti mendaki gunung dan berbagai kegiatan lainnya yang melatih kerjasama, toleransi serta rasa saling pengertian,” papar Wendy.

Salah seorang peserta kegiatan asal SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Pamella menilai program ini membuatnya bisa lebih mengenal dunia luar dan memiliki wawasan yang lebih luas.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Curigai Gerindra Tak Suka Indonesia Kuasai Freeport


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler