jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution telah memilih Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar. Bukan dari kalangan akademisi atau latar belakang lain.
Justru Bobby memilih Suwarno yang memiliki pengalaman tukang kelapa di Pasar Tradisional Petisah.
BACA JUGA: Gencar Operasi Pasar, Cara Bea Cukai Dukung Pelaku Usaha yang Taat Aturan
"Saya ini pedagang kelapa, sudah 29 tahun di Pasar Petisah Medan. Selama ini yang kita perjuangkan kepentingan pedagang, dan hari ini saya dipercaya membawa aspirasi kawan-kawan," ucap Dirut Perumda Pasar, Suwarno di Medan, Sabtu.
Suwarno merasa terharu ketika dirinya diumumkan berkompenten menduduki posisi orang nomor satu di perusahaan yang menaungi 51 pasar tradisional di Kota Medan.
BACA JUGA: Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar, Ratusan Kios dan Lapak Tinggal Arang
Bagaimana tidak, pria kurus tinggi berambut cepak ini tidak pernah menyangka akan diberi amanah untuk memajukan nasib pedagang, seperti dirinya ke depan.
Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman sebagai Ketua Panitia Seleksi Direksi BUMD Pemkot Medan, Jumat (17/9), mengumumkan nama-nama pejabat Perumda Pasar terdiri dari Direktur Utama Suwarno, Direktur Operasional Ismail Pardede, Direktur Administrasi dan Keuangan Fernando H Napitupulu, dan Direktur Pengembangan dan SDM Imam Abdul Hadi.
BACA JUGA: Bea Cukai Pasar Baru Musnahkan Barang Hasil Penindakan Eks Kepabeanan
Menurut dia, hal pertama yang lakukan setelah menjabat orang nomor satu di Perusahaan Umum Daerah Pasar adalah menyelaraskan program Wali Kota Medan.
"Bersih-bersih pasar," katanya.
Bersih-bersih yang dimaksud, terang dia, adalah menciptakan suasana bersih di pasar tradisional, sehingga menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pedagang maupun pembeli.
"Kebersihan di pasar tradisional sudah lama menjadi harapan pedagang, selain persoalan kutipan liar, aset dan parkir. Tentunya aspirasi pedagang ini akan saya wujudkan dengan melakukan pembenahan," ungkap Suwarno.
Suwarno pun mengubah pandangan bahwa pasar tradisional merupakan tempat bersarangnya tindakan kriminal.
Terlebih, lanjut dia, beberapa waktu lalu terjadi peristiwa perampokan toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan.
"Memang itu bukan wewenang Perumda Pasar, tetapi kita belajar dari situ. Bahwa penting meningkatkan keamanan, dan salah satunya seperti yang dicanangkan oleh pak wali kota yakni pemasangan CCTV di pasar," ujar Suwarno. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia