jpnn.com, ACEH TIMUR - Penyidik Polres Aceh Timur ?b?ergerak menyelidiki kasus warga yang mengalami keracunan gas dan harus dirawat di rumah sakit diduga akibat kegiatan sumur perusahaan migas di daerah itu.
Adapun perusahaan yang beroperasi di wilayah itu ialah PT Medco EP Malaka di Sumur Alur Siwah, Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.
BACA JUGA: Cara Kaesang Berpidato Lebih Menarik dari Gaya Bapaknya
"Kepolisian mulai melakukan penyelidikan terkait atas dugaan warga mengalami keracunan gas akibat kegiatan PT Medco EP Malaka," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah, Selasa (26/9).
Sebelumnya, 29 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur menjadi korban gas beracun.
BACA JUGA: Begini Cara Menekan Emisi Gas Buang pada Kendaraan Bermotor
Para korban keracunan gas itu kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud.
AKBP Andy telah menurunkan tim ke lokasi sumur yang diduga mengeluarkan gas yang menyebabkan warga keracunan.
BACA JUGA: Sidang Korupsi BTS: Uang Rp 40 Miliar untuk BPK Diserahkan di Parkiran, Hakim: Ya Allah
Polisi mendatangi lokasi guna mengecek prosedur yang dilakukan pihak perusahaan migas tersebut.
"Tim dari kepolisian sedang menyelidikinya dan kini sedang mengecek prosedur yang dilakukan pihak perusahaan," kata Andy.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Aceh Timur mengatakan penanganan terkait gas beracun tersebut merupakan kewenangan pemerintah provinsi.
Kepala Bidang Pengawasan Izin Lingkungan dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup DLHK Aceh Timur Hermansyah mengaku masih menunggu hasil pengujian gas beracun tersebut.
"Untuk ujinya, merupakan kewenangan provinsi. Terkait apakah bersumber gas dari sumur operasi perusahaan migas, kami belum bisa memastikan Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari provinsi," ujarnya.
Sebelumnya, PT Medco E&P Malaka, perusahaan migas yang beroperasi di wilayah itu menyatakan sudah menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan bau gas di sekitar area operasi hingga menyebabkan warga mengalami keracunan gas.
VP Relations & Security PT Medco E&P Malaka Arif Rinaldi mengatakan perusahaan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi kesehatan setempat untuk memastikan warga mendapatkan perawatan dan penanganan medis secara intensif.
"Sebagian warga sudah diperbolehkan pulang. Perusahaan juga telah menurunkan tim kesehatan, keselamatan kerja dan melindungi lingkungan ke lokasi kejadian serta memberikan penanganan kesehatan kepada warga," kata Arif Rinaldi.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam