jpnn.com, JAKARTA - Efek virus Indonesia Incorporated yang disebar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya benar-benar dahsyat.
Institusi maupun figur yang terkena virus Indonesia Incorporated makin all out memajukan industri pariwisata tanah air.
BACA JUGA: Komunitas Kappan Bersihkan Pantai Derawan Tiap Pekan
Selain menteri di Kabinet Kerja dan public figure, badan usaha milik negara (BUMN) juga berlomba-lomba memajukan pariwisata Indonesia.
Terbaru, tiga BUMN bekerja sama untuk menggarap kawasan wisata Teluk Nipah, Desa Bulok, Lampung Selatan.
BACA JUGA: Agen Travel Online Gerus Keuntungan Industri Perhotelan
Ketiganya adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Pembangunan Perumahan (PT PP), dan PT Patra Jasa.
Teluk Nipah sendiri memiliki tiga pantai utama. Yaitu, Pantai Sudul sepanjang 400 meter, Pantai Teluk Nipah (650 meter), dan Pantai Marina (750 meter).
BACA JUGA: ATM 2017 Beri Multiplier Effects untuk Industri Pariwisata
Ciri khasnya adalah pantai pasir dengan batuan yang menjorok ke laut.
Secara total, wilayah wisata akan dibangun dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 1.800 meter yang terdiri dari pantai pasir dan bebatuan.
Dalam kerja sama yang sudah disepakati, tiga BUMN itu memiliki peran berbeda-beda.
PTPN VII sebagai pemilik lahan. PT PP sebagai pengembang. Sedangkan Patra Jasa sebagai pengelola kawasan wisata Teluk Nipah.
Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto mengatakan, potensi kawasan Teluk Nipah sangat besar karena didukung akses jalan provinsi dan pelabuhan.
Selain itu, pembangunan tol juga bakal rampung pada 2018.
“Kawasan di sana pantai dan bukit menghasilkan suasana berbeda dari berbagai daerah sekitar. Pantai dan batuan yang menjorok ke laut sepanjang 2.000 meter yang sangat cocok untuk menjadi hiking track dan selfie area," kata Agus usai penandatanganan kerja sama di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/11). (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Maskapai Penerbangan Harus Aktif Dukung Pariwisata
Redaktur & Reporter : Ragil