jpnn.com, BANDUNG - Pemprov Jawa Barat akan memindahkan ibu kota provinsi dari Kota Bandung ke daerah lain. Sudah ada tiga daerah yang menjadi calon ibu kota baru Provinsi Jabar.
Yakni Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat) dan Segi Tiga Rebana (Kabupaten Majalengka).
BACA JUGA: Hendak Berobat, Aceng Fikri Malah Terjaring Satpol PP di Hotel
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso, Jumat (30/8), dalam siaran persnya, menjelaskan, urgensi pemindahan pusat pemerintahan Jabar adalah tuntutan peningkatan kinerja pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Hal itu sangat tergantung dari koordinasi antar-OPD se-Jabar. “Alasan mendasar efektivitas dan efisiensi pelayanan, mengingat lokasi kantor Pemerintahan Pemprov Jabar masih terpisah," katanya.
BACA JUGA: Aksi AR Tergolong Nekat
Selain itu, adanya keunggulan konektivitas kawasan dengan adanya pembangunan Kereta Cepat, BIJB, Tol Cipali dan Tol Cisumdawu.
Selain efektivitas dan efisiensi, kata Taufiq, pemindahan pusat pemerintahan dilatarbelakangi untuk mengurangi beban Kota Bandung. Dengan memindahkan pusat pemerintahan, Jabar juga akan memiliki kota baru yang berkualitas, moderen dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Suci Menemukan Daging Kurban Berlafaz Allah
BACA JUGA: Ari Darmastuti Usul Pemindahan Ibu Kota Dikaji Ulang dari 3 Aspek
“Mengurangi beban Kota Bandung dengan membuat kota baru yang berkualitas, moderen serta berkelanjutan (sustainable). Sehingga, beban yang di Bogor, Depok dan Bekasi maupun Bandung Raya berkurang sehingga kedua metropolitan itu dapat melakukan pemulihan, city repair,” kata Taufiq.
Taufiq pun mengatakan, rencana pemindahan pusat pemerintahan Jabar sudah ada sebelum masa kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Hal itu diwujudkan dengan adanya kajian Pusat Pemerintahan Walini yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Jabar.
“Sudah ada (sebelum masa kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu), diwujudkan dengan kajian Pusat Pemerintahan Walini oleh Disperkim. Dengan adanya dinamika perkembangan infrastruktur, dikaji opsi selain Walini,” katanya.
“Pertimbangan utama dipilihnya ketiga daerah itu karena keunggulan konektivitas dan infrastruktur wilayah. Lalu adanya Kereta Cepat, BIJB dan Cipali,” katanya.
Menurut Taufiq, Bappeda Jabar sudah mengkaji ketiga daerah tersebut dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Mulai dari daya dukung lingkungan dan lahan, sosial serta hukum.
Bappeda bersama Disperkim tengah mengkaji opsi-opsi terpilih. Selain itu, Bappeda juga sudah melakukan koordinasi dengan kabupaten-kabupaten yang akan menjadi lokasi kajian.
"Sehingga kami mengantungi data yang komprehensif,” katanya. (Ajat Sudrajat/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria di Bandung Mencuri Pakaian dalam Wanita untuk Fantasi Seks
Redaktur & Reporter : Soetomo