SURABAYA - Upaya pemerintah untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak-Bakauheni mulai terealisasi. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Suroyo Alimoeso mengatakan, pihaknya telah memesan tiga unit kapal penumpang tipe Ferry Ro-Ro 500 GT.
Total investasi untuk pembangunan kapal tersebut mencapai Rp 490 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2012-2014.
"Tadinya kami mengajukan 10 kapal tapi yang disetujui hanya tiga. Dua kapal lainnya dengan tipe dan ukuran sama akan dioperasikan di Pelembang dan Lampung," katanya disela-sela acara pengapungan kapal penumpang KMP. Legundi di galangan PT Dumas kemarin (12/8).
Suroyo menyampaikan, di lintasan Merak-Bakauheni, jumlah kendaraan yang melintas saat sepi mencapai 3.000-4.000 unit kendaraan. Sementara pada momen puncak kepadatan bisa mencapai 6.000 unit kendaraan. Untuk itu pihaknya membangun kapal dengan kapasitas yang besar.
Kapal dengan panjang 109,4 meter dan lebar 19,6 meter itu berkapasitas penumpang sebanyak 812 orang. Sedangkan untuk kendaraan mencapai 26 unit trailer 40, 2 unit tronton, 37 unit truck medium, dan 77 unit sedan/ MPV/SUV.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Naikkan BBM Bulan Ini
"Saat ini ada sekitar 147 unit kapal Ferry Ro-Ro dan yang beroperasi sekitar 25-30 unit kapal. Namun, kapasitasnya masih terbatas yakni mampu menampung sekitar 100-110 unit kendaraan per kapal. Sehingga jam beroperasinya juga masih 24 jam," ujarnya.
Rencananya, KMP Legundi dengan kecepatannya mencapai 15 knots itu akan diserahterimakan dan beroperasi pada Oktober tahun ini atau lebih cepat dari masa berakhir kontrak yaitu 15 Desember 2014. Pembangunan kapal sudah mencapai 97,02 persen. Sisanya, butuh sedikit polesan dan melengkapi interior kapal sebelum diserahkan.
Suroyo menyatakan, langkah itu juga bertujuan untuk memperkuat konektifitas Indonesia dari Aceh hingga Papua.
"Berapapun investasi yang dibutuhkan harus dilakukan. Karena dalam hal ini tidak bicara kerugian tetapi soal kebutuhan masyarakat di 17 ribu kepulauan agar mendapatkan akses. Merah putih harus berkibar disana karena konektifitas dari Sabang sudah mencapai setengahnya," tandasnya.
Direktur Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Danang S. Baskoro mengatakan, ada sekitar delapan lintasan yang terbilang cukup padat, seperti lintasan Jawa-Sumatra, Jawa-Bali, Bali-Lombok, Lombok-Sumbawa, Sumbawa-Sumba, Balikpapan-Penajam, dan Bajue-Kolaka.
Dia mencontohkan, Merak-Bakauheni sedikitnya jumlah kendaraan yang melintas per hari mencapai 5.000 unit, Jawa-Bali 3.000 unit, Bali-Lombok 2.500 unit kendaraan per hari," kata Danang.
Sementara itu, lebih dari 40 persen kapal penumpang yang sekarang beroperasi di Indonesia terbilang tua. Untuk itu, Danang berharap pemerintah akan mempertegas standar keamanan dan keselamatan.
BACA JUGA: Mulai Bangun Kereta Trans Sulawesi, Target Selesai 2016
"Kapal jelek dan tidak layak layar harusnya ijin dicabut karena ini sangat erat dengan faktor keselamatan penumpang," ungkapnya. (ias)
BACA JUGA: Menlu Jepang Dukung Visi Tol Laut Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari APBN Baru Lagi
Redaktur : Tim Redaksi