jpnn.com, JAKARTA - Massa Aksi 1812 yang akan menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/12) siang, menyuarakan aspirasi mendesak polisi membebaskan Habib Rizieq Shihab dari tahanan Polda Metro Jaya.
Aksi 1812 digelar massa FPI (Front Pembela IslamI), Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF Ulama.
BACA JUGA: 14 Bocah Hendak Gabung Aksi 1812, Begini Pengakuan Mereka
Sekitar 150 personel gabungan melakukan penyekatan di perbatasan arah Jakarta Timur untuk mengantisipasi pergerakan tiga kelompok massa.
"Sasaran pertama adalah kelompok organisasi masyarakat yang bertujuan menggelar unjuk rasa ke Jakarta," kata Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma di Jakarta.
BACA JUGA: Inilah Perkembangan Penanganan Kasus Habib Rizieq
Kelompok berikutnya adalah Anarko yang identik dengan kaum remaja atau pelajar.
Mereka biasanya dikerahkan koordinator tertentu untuk memicu kericuhan demonstrasi.
BACA JUGA: Berapa Jumlah Massa FPI Aksi 1812 di Depan Istana Hari Ini?
"Kelompok Anarko ini adalah adik-adik kita yang biasanya ikut-ikutan aksi ke Jakarta. Kita (polisi, red) antisipasi juga," ujarnya.
Kelompok terakhir adalah terkait peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang izin keluar-masuk Jakarta wajib memperlihatkan keterangan bebas COVID-19.
"Sasaran ini adalah masyarakat umum yang bertujuan keluar-masuk Jakarta wajib menunjukkan keterangan medis surat rapid test atau swab test. Kalau sudah kedaluwarsa atau tidak bawa, kita (polisi, red) arahkan putar balik," katanya.
Sebanyak 150 personel melakukan penyekatan di kawasan perbatasan Jalan Raya Bekasi, Cakung, tepatnya di dekat gerbang Elang Bondol.
Gerbang Elang Bondol berbatasan dengan wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, yang padat lalu lintas pengendara.
"Personel yang bertugas terdiri atas TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub. Kita (petugas gabungan, red) standby sampai malam nanti," katanya. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Soetomo