Malaysia telah memberlakukan lockdown nasional untuk ketiga kalinya, setelah negara itu menghadapi lonjakan kasus virus corona dan varian yang sangat menular yang menurut pemerintah sedang menguji sistem kesehatan mereka.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Senin bahwa semua perjalanan antarnegara bagian dan antardistrik akan dilarang, sama halnya dengan acara-acara pertemuan sosial.
BACA JUGA: Ini Panduan dari Menag agar Jemaah Salat Id Tetap Khusyuk dan Aman dari Covid-19
Institusi pendidikan akan ditutup tetapi aktivitas sektor ekonomi akan dibiarkan terus berlanjut, kata Muhyiddin, tanpa menjelaskannya lebih lanjut.
"Malaysia menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang dapat memicu krisis nasional," kata Muhyiddin dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa lockdown akan berlanjut hingga 7 Juni.
BACA JUGA: Jenazah Memenuhi Tepi Sungai Gangga, WHO Peringatkan Bahaya Varian COVID-19 India
Dia mengatakan lockdown diperlukan karena adanya varian virus corona baru dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat.
Larangan perjalanan antarnegara telah mengganggu rencana banyak orang di negara dengan mayoritas Muslim itu, di mana orang-orang secara tradisi akan mudik ke kampung halaman mereka menjelang Idul Fitri.
BACA JUGA: Anak-anak di Gaza Terbunuh di Tengah Konflik yang Memanas Antara Israel dan Palestina
"Perintah untuk mengontrol pergerakan agak merepotkan kami," kata juru masak berusia 40 tahun, Mohammad Redzuan Othman.
“Saya bekerja di industri makanan, jadi kadang buka dan kadang tutup, gaji saya bisa lumayan untuk sementara, tapi kemudian tidak lagi. Sulit untuk bertahan seperti ini, ditambah semuanya mahal sekarang.
"Mengenai Hari Raya (Idul Fitri), ini sudah hampir dua tahun sejak saya kembali ke kampung halaman untuk mengunjungi ibu dan ayah saya, itu benar-benar memengaruhi saya juga."
Malaysia mengalami lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, setelah negara itu melaporkan 3.807 kasus baru pada hari Senin (10/05).
Total jumlah kasus COVID-19 di Malaysia sampai saat ini sebanyak 444.484 kasus dan 1.700 kematian.
Pada Januari lalu, PM Muhyiddin mengumumkan Malaysia berada dalam keadaan darurat, sebagai langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Paus yang Terdampar di Sungai Thames di London Berhasil Diselamatkan