jpnn.com - Minum air putih dalam jumlah cukup adalah modal awal untuk memiliki kesehatan tubuh yang paripurna. Sayangnya, tidak semua orang menyukai rasa dan tekstur air putih yang terkesan monoton. Hal ini membuat sebagian orang menyiasatinya dengan menambahkan potongan buah atau sayur, agar air putih yang diminum memiliki rasa dan lebih segar. Air putih yang seperti ini dikenal dengan sebutan infused water.
Dalam pembuatan infused water, buah atau sayur hanya dimasukkan langsung ke dalam air, tidak dijus atau diblender. Oleh karena itu, infused water mengandung kalori yang jauh lebih sedikit dibandingkan jus buah atau sayur.
BACA JUGA: Infused Water Lebih Sehat Daripada Air Minum Biasa?
Setelah dicampur, infused water biasanya dimasukkan ke dalam kulkas selama 1–12 jam. Hal ini dilakukan agar campuran yang digunakan lebih mengeluarkan rasa yang diinginkan.
Mitos tentang manfaat infused water
BACA JUGA: Kaya Antioksidan, Manfaat Cranberries untuk Kesehatan
Karena terdiri dari air putih yang dicampur buah atau sayur tanpa melalui proses yang panjang, infused water konon lebih sehat. Namun, apakah benar demikian?
Berikut adalah mitos seputar manfaat infused water beserta fakta medis yang sebenarnya:
BACA JUGA: Efektifkah Detoks Tubuh dengan Infused Water?
Mitos 1: infused water dapat berperan sebagai detoks
Hal ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, tubuh manusia memiliki sistem untuk pengeluaran zat-zat yang tidak dibutuhkan. Dalam hal ini, hati dan ginjal memegang peranan untuk mengeluarkan sisa pembuangan dan racun dari dalam tubuh. Karena itu, tubuh tidak membutuhkan asisten tambahan untuk proses pengeluaran racun.
Menurut penelitian dari Journal of Human Nutrition and Dietetics, hingga saat ini belum ada produk apa pun, termasuk infused water, yang dapat membuat proses pengeluaran racun (toksin) atau sisa pembuangan tubuh menjadi lebih efisien.
Mitos 2: infused water dapat menyeimbangkan pH
Infused water water sering dianggap dapat menyeimbangkan pH dan membuat suasana alkali di dalam tubuh, sehingga dapat menjaga kesehatan. Sayangnya, hal ini hanyalah hoaks belaka.
Penelitian yang dilansir di the British Journal of Nutrition menyebut bahwa mengubah pH darah – atau sel-sel tubuh – hanya melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah sebuah kemustahilan.
Mitos 3: Infused water bisa menjadi alternatif makan buah
Banyak situs kesehatan menyebutkan bahwa 20% gizi dari buah dapat masuk ke dalam air, sehingga infused water dianggap lebih sehat dibandingkan dari air putih biasa. Namun faktanya, hingga kini belum ada penelitian medis yang mendukung hal tersebut.
Memang betul bahwa vitamin dan mineral tertentu dari buah atau sayur dapat keluar setelah direndam di dalam air. Namun, tidak semua gizi dari buah atau sayur tersebut bisa Anda dapatkan. Melainkan, hanya gizi yang larut air saja, seperti vitamin C, vitamin B6, B12, asam folat ataupun elektrolit. Dengan kata lain, infused water saja masih belum cukup untuk memenuh kebutuhan vitamin dan mineral sehari-hari.
Dibandingkan air putih, infused water memang memiliki rasa yang sedikit berbeda karena ditambah campuran buah ataupun sayur.
Namun dari segi manfaat, infused water tidak lebih baik daripada air putih. Malah, keduanya memberikan manfaat yang sama persis. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat maksimal dari buah dan sayur, sebaiknya komsumsilah keduanya dalam bentuk utuh.(NB/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Buah-buahan Ini Kaya Antioksidan
Redaktur & Reporter : Yessy