3 Pekerja Migran jadi Lulusan Terbaik Universitas Terbuka

Minggu, 25 April 2021 – 20:14 WIB
Rektor UT Prof Ojat Darojat saat memberikan sambutan dalam upacara penyerahan ijazah bagi wisudawan di Hong Kong. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar upacara penyerahan ijazah (UPI) bagi wisudawan di Hong Kong.

Total sebanyak 21 orang mahasiswa dari berbagai program studi (prodi) menerima ijazah kelulusannya yang digelar hari ini, Minggu (25/4).

BACA JUGA: Prof Ojat: Alumni Universitas Terbuka Adalah Aset Nasional Penjaga Keberagaman

"Mereka patut diapresiasi karena untuk meraih gelar sarjana di UT tidak mudah, butuh perjuangan dan kerja keras," kata Rektor UT Prof Ojat Darojat.

Hal ini, lanjutnya, karena sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) yang diterapkan UT sangat berbeda dibandingkan dengan tantangan mahasiswa yang menempuh kuliah konvensional. Apalagi mereka ini bukan semata-mata kuliah, tetapi sambil bekerja.

BACA JUGA: Universitas Terbuka Sisihkan Miliaran Rupiah untuk Mahasiswa Terdampak Covid-19 dan Bencana Alam

"Itu sebabnya tidak mudah. Butuh disiplin membagi waktu dan tenaga," ujarnya.

Prof Ojat menambahkan, keberhasilan lulusan dari berbagai program studi, yakni bahasa Inggris (penerjemah) 15 orang, manajemen tiga orang, akuntansi dua orang, ilmu administrasi bisnis satu orang dan ilmu komunikasi satu orang itu akan memotivasi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang tengah berada di Hong Kong.

BACA JUGA: Sebanyak 14 Ribu Pekerja Migran Akan Pulang ke Jatim, Jika Reaktif Langsung Dikarantina

"Kami harap mereka akan mengajak teman-temannya kuliah juga di UT," ucap Prof Ojat.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri sebanyak 2.161 mahasiswa.

Mereka tersebar di 45 negara dan 65 kota besar dunia. Khusus untuk di Hong Kong sekitar 224 mahasiwa.

Dalam kegiatan upacara penyerahan ijazah yang dilaksanakan secara luring dan daring ini ada tiga wisudawan terbaik.

Mereka adalah Brigita Mungki Yuris Dian dengan IPK 3,67, Vena Amelia Septiani IPK 3,65, dan Soinah dengan IPK 3,58. Semuanya adalah prodi sastra inggris bidang minat penerjemahan.

Pada kesempatan sama, Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) Pardamean Daulay mengatakan, Universitas Terbuka yang sudah berdiri sejak 36 tahun lalu memang mengemban misi utama melakukan pemerataan pendidikan.

Bukan hanya bagi mereka yang berdomisili di 34 provinsi, Indonesia, tetapi juga mereka yang ada di luar negeri.

"Berdasarkan data peserta ujian akhir semester Desember 2020 ternyata diikuti mahasiswa dari 91 negara," katanya.

Hal ini menunjukkan daya jangkau layanan UT sangat luas serta tidak terkendala oleh batas ruang dan waktu.

Sebagai pelopor PJJ, manfaat UT makin dirasakan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"UT telah menjadi contoh dan rujukan perguruan tinggi lain dalam pembelaran secara daring," ujarnya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler