jpnn.com, JAKARTA - PT BNI Syariah membukukan laba sebesar Rp 202,9 miliar sepanjang semester pertama 2018.
Jumlah itu melonjak 22,89 persen dibandingkan periode yang sama 2017 yang sebesar Rp 165,1 miliar.
BACA JUGA: BNI Syariah Perkuat Layanan Remitansi di Hong Kong
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kenaikan laba tersebut didorong oleh ekspansi pembiayaan sebesar Rp 25,1 triliun atau naik 11,4 persen, peningkatan fee based income, serta rasio dana murah yang optimal.
"Kontribusi pertumbuhan pembiayaan pada segmen komersial 22 persen. Kemudian diikuti Hasanah Card sebesar 14,6 persen, SME 12,3 persen, konsumer 7,8 persen, dan mikro 2,9 persen," tutur Firman, Kamis (26/7).
BACA JUGA: BNI Syariah Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil
Dia menambahkan, rasio non performing financing (NPF) pada Juni 2018 sebesar 3,04 persen.
Angka itu di bawah rata-rata NPF industri yang mencapai 4,06 persen.
BACA JUGA: Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif Awal 2018
Selain pembiayaan, lanjut Firman, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 32,4 triliun atau naik 21,5 persen.
Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 16,5 persen dengan jumlah nasabah sekitar 2,6 juta.
“Komposisi DPK didominasi dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 52,8 persen," kata Firman. (mys/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekraf-BNI Syariah Dorong Pelaku Usaha Garap Halal Lifestyle
Redaktur & Reporter : Ragil