jpnn.com - Sejak trimester pertama kehamilan, ibu hamil harus menjaga kesehatannya. Bila tidak, berbagai gangguan kesehatan ini bisa menyerang.
Trimester pertama bisa jadi periode paling menantang bagi para ibu hamil. Sebab, perubahan besar mulai terjadi dalam tubuhnya, baik fisik maupun psikis. Perubahan ini tidak lain karena perkembangan sang janin dalam kandungan dan perubahan hormon dalam tubuhnya.
BACA JUGA: Jangan Malas, Berdiri Banyak Manfaatnya Lho
Berbagai penyakit yang perlu diwaspadai di trimester pertama
Gembira menyambut kehadiran buah hati sudah pasti dirasakan. Segala cara pun dilakukan untuk menjaga kehamilan tetap sehat, salah satunya dengan membekali diri tentang penyakit apa saja yang dapat mengganggu lancarnya kehamilan di trimester pertama.
BACA JUGA: 7 Cara Sehat untuk Menenangkan Diri dari Stres
Pasalnya, berbagai penyakit yang mungkin mengancam berikut ini tidak hanya akan berdampak pada kesehatan sang ibu, namun juga janin yang ada dalam kandungannya.
1. Mual dan muntah terus-menerus
BACA JUGA: Mengatasi Obesitas dengan Jamu, Amankah?
Menurut penelitian, setidaknya 70-80 persen ibu mengalami mual muntah di awal kehamilannya. Selama mual yang dialami tidak sampai mengganggu aktivitas dan pola makan dengan signifikan, ibu tidak perlu khawatir.
Hal ini merupakan proses yang normal akibat adanya perubahan hormon selama masa kehamilan, terutama di trimester pertama. Mual umumnya mulai dirasakan ketika usia kehamilan menginjak 4-6 minggu dan bertahan hingga 12 minggu.
Saat kehamilan berusia 20 minggu, keluhan mual ini akan mereda dengan sendirinya. Walau demikian, pada beberapa kasus, mual dapat berlangsung sepanjang kehamilan hingga waktu persalinan tiba.
Untuk mengatasinya, ibu hamil bisa mengonsumsi suplemen b6, makan lebih sering dengan porsi kecil dan mengonsumsi permen maupun makanan yang mengandung jahe atau mint.
Walau mual memang merupakan suatu proses yang normal, nyatanya jika keluhan ini terjadi secara terus-menerus, ibu hamil rentan mengalami gangguan kesehatan. Mual dan muntah yang berlebihan tersebut dapat mengganggu keseharian sang ibu hingga menghambat pola makan sehat. Kondisi ini dalam dunia medis disebut hyperemesis gravidarum.
Ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum berpotensi mengalami malnutrisi dan dehidrasi akibat kekurangan gizi dan juga cairan. Kalau sudah demikian, perkembangan janin yang jadi taruhannya. Oleh karena itu, kondisi ini harus ditangani dengan serius.
Beberapa kasus hyperemesis gravidarum bahkan memerlukan pemberian cairan tambahan lewat infus dan perawatan intensif di rumah sakit bila sudah terlalu parah.
2. Anemia
Anemia atau kurang darah juga menjadi ancaman tersendiri bagi ibu hamil. Pada saat hamil, tubuh seorang wanita memproduksi lebih banyak darah untuk menjamin kelancaran peredaran darah ke janin.
Perubahan ini sebenarnya diperlukan. Akan tetapi, penambahan volume darah ini juga berpotensi menyebabkan anemia dengan gejala tubuh mudah lemas, sesak napas dan wajah terlihat pucat.
Untuk menghindari terjadinya anemia ini, ibu hamil harus menjaga pola makan tetap sehat. Perbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan, kacang-kacangan dan sereal yang sudah difortifikasi dengan zat besi. Suplemen zat besi juga dapat menjadi pilihan bilamana diperlukan.
3. Konstipasi
Sekitar 70 persen ibu hamil mengalami gangguan pencernaan ini. Salah satu penyebabnya juga karena perubahan hormon pada kehamilan yang menyebabkan pergerakan usus menjadi lebih lambat.
Kondisi ini sebenarnya baik untuk memberi waktu nutrisi dari makanan terserap lebih optimal. Hanya saja, semakin lama makanan berada di dalam usus, semakin tinggi pula potensi terjadinya konstipasi.
Untuk mencegah keluhan ini mengganggu kenyamanan trimester awal kehamilan, pastikan ibu hamil mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, banyak minum air putih dan tetap aktif bergerak sepanjang hari.
Tiga gangguan kesehatan di atas umum dialami ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Selama masih dalam batas normal dan tidak mengganggu keseharian, tidak ada yang perlu dirisaukan.(klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Perkuat Investasi Pendidikan dan Kesehatan
Redaktur & Reporter : Yessy