3 Profesor Dikukuhkan, Universitas Terbuka Makin Maju, Kualitas Pembelajaran Meningkat 

Selasa, 01 Agustus 2023 – 15:26 WIB
Tiga profesor UT yang baru dikukuhkan diapit Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., dan Ketua Senat UT Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) kembali mengukuhkan tiga guru besarnya.

Pengukuhan Profesor UT kepada tiga srikandi UT, yaitu Prof. Dr. Tri Dyah Prastiti M.Pd., Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc., Dra. Dewi Anati Padmo Putri, M.A., Ph.D. dilaksanakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)  pada Selasa (1/8).

BACA JUGA: Lomba Esai Universitas Terbuka Bejibun Hadiah & Beasiswa

Ketiga Srikandi ini berasal dari fakultas yang sama yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT.

Rangkaian acara pengukuhan Profesor dimulai dari sesi pembukaan upacara pengukuhan Profesor oleh Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., Pembacaan Keputusan Rektor tentang Pengangkatan Profesor oleh Ketua Senat UT Prof. Dr. Chanif Nurcholis, M.Si.

BACA JUGA: Berkolaborasi dengan Universitas Terbuka, BPJS Ketenagakerjaan Punya Program Menarik

Pada kesempatan tersebut tiga profesor ini melakukan Orasi Ilmiah dengan tema-tema kekinian.

l . Prof. Dr. Tri Dyah Prastiti, M.Pd. (TMT Profesor awal Juli 2022), bidang ilmu Teknologi Pembelajaran, dengan judul orasi "Higher Order Thinking Skills sebagai Luaran Model Pembelajaran Outcome-Based Education pada Pembelajaran Matematika".

BACA JUGA: BPIP dan Universitas Terbuka Siap Berkolaborasi dalam Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila

2. Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. (TMT Profesor awal Januari 2023), bidang ilmu Pembelajaran IPA, dengan judul orasi "Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 melalui Pendidikan Jarak Jauh".

3. Prof. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D. (TMT Profesor awal Maret 2023), bidang ilmu Pembaharuan dalam Pembelajaran, dengan judul orasi "Akselerasi Proses Adopsi Inovasi Pembelajaran Online Menuju Transformasi Digital Global dalam Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19".

"Profesor merupakan jabatan akademis tertinggi seorang dosen di perguruan tinggi, semoga dengan makin banyaknya Profesor UT, kualitas pembelajaran di UT pun makin meningkat," kata Prof. Ojat.

Demikian pula dengan visi misi UT dalam hal pendiseminasian hasil kajian keilmuan dan pendidikanjarak jauh untuk mendukung pembangunan nasional dan global pun dapat makin tercapai.

Dia mengungkapkan UT menargetkan jumlah guru besar sebanyak 2,5 persen dari 668 dosen yang ada. Dengan pengukuhan ini, target UT makin dekat, bahkan bisa melampaui.

Fasilitas pendanaan untuk riset, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi, kata Prof. Ojat merupakan bentuk dukungan UT bagi para dosen dalam meraih gelar profesor.

"Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) salah satu prioritas kami adalah mencetak guru besar lebih banyak lagi. Oleh karena itu kami menyediakan anggaran riset yang besar untuk para dosen," tuturnya.

Ketua Majelis Wali Amanat UT Prof. Ainun Na''im mengungkapkan bertambahnya guru besar menunjukkan UT makin maju dan menguatkan posisinya sebagai PTNBH.

Dia mendorong para dosen UT untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan dalam meraih gelar profesor.

"Peraturan Kemendikbudristek dalam meraih gelar profesor kan sudah lebih mudah ya," ucapnya.

Baik Prof Ojat maupun Prof Ainun mengapresiasi tiga guru besar yang dikukuhkan hari ini. Di tengah kesibukannya ,ketiga Srikandi itu mampu meraih gelar profesor dalam waktu 2 bulan hingga 1 tahun 6 bulan.

"Para dosen harus memperhatikan dengan cermat syarat-syarat pengajuan profesor agar prosesnya lebih cepat. Contohnya, saya yang harus menunggu 1 tahun 6 bulan, karena kurang cermat melihat persyaratannya," ungkap Dewi Patmo. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler