Berkolaborasi dengan Universitas Terbuka, BPJS Ketenagakerjaan Punya Program Menarik

Senin, 24 Juli 2023 – 15:23 WIB
Universitas Terbuka (UT) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berkolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berkolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kolaborasi dua institusi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UT dan BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Universitas Terbuka Jadi Host AHEC Communique, Angkat Mitigasi Perubahan Iklim

MoU ditandatangani Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi.

Prof. Ojat mengatakan dengan kerja sama tersebut, civitas academica UT bisa mendapatkan lebih banyak informasi tentang program dan fasilitas apa saja yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Kolaborasi dengan Pemprov Jabar, BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Hunian Griya

"Kerja sama ini pada prinsipnya untuk sama-sama saling mendukung, maju bersama-sama," kata Prof Ojat usai penandatanganan Mou yang dilaksanakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (24/7).

Sementara, Abdur Rahman Irsyadi menyampaikan terima kasih kepada rektor UT yang mau berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, apalagi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ini memiliki mahasiswa terbesar di Indonesia dan menyebar hingga ke mancanegara. 

BACA JUGA: Indonesia jadi Incaran Kampus-Kampus Asing, Ini Harapan Kemendikbudristek untuk UT

"Para mahasiswa perlu memahami pentingnya jaminan sosial, apalagi mereka ketika lulus akan bekerja di berbagai bidang pekerjaan," kata Abdur.

Ketika lulusan UT bekerja dan di tempat kerjanya tidak ada jaminan sosialnya, maka akan bisa mempertanyakan kepada pimpinannya.

Lebih lanjut Abdur memaparkan ruang lingkup kerja sama di bidang pendidikan adalah BPJS Ketenagakerjaan memberikan pengetahuan bahwa setiap pekerja itu memiliki hak jaminan sosial, punya tidak tabungan hari tua.

Dari aspek penelitian, BPJS Ketenagakerjaan terbuka lebar bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan termasuk UT, apalagi ada jurnal  jaminan sosial.

Di bidang riset, BPJS Ketenagakerjaan membantu pembiayaan untuk pengabdian kepada masyarakat. Misalnya, mahasiswa yang akan KKN dan enggan terjun ke daerah pelosok, maka bisa ikut KKN tematik. 

"Kami buka kesempatan bagi mahasiswa UT yang memilih KKN tematik menjadi agen pemasaran untuk menyosialisasikan pentingnya kewajiban ikut program jaminan sosial," terangnya.

Para mahasiswa yang ikut KKN tematik, lanjutnya, secara tidak langsung akan membantu program BPJS Ketenagakerjaan.

Juga ada insentif bagi mahasiswa yang bisa mengakuisi (memasarkan) dua program BPJS Ketenagakerjaan, jaminan kecelakaan kerja dan kematian yang preminya mulai dari Rp 16.800. 

"Dia akan dapat insentif Rp 10 ribu, tetapi kalau berlanjut terus itu akan lebih bagus lagi, akan dapat penghasilan tambahan," cetusnya.

Abdur Rahman Irsyadi menambahkan kalau mahasiswanya bisa menyosialisasikan tiga program akan dapat insentif Rp 15 ribu. Insentif ini diberikan ketika bisa mempertahankan retensi 3-6 bulan.

"Selain UT, BPJS Ketenagakerjaan sudah bekerja sama dengan 30 Perguruan Tinggi. Kami berharap kolaborasi dengan UT ini bisa berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler