3 Provinsi di Jawa Dengan Persentase Penduduk Miskin Terbanyak

Selasa, 19 Juli 2016 – 12:56 WIB
BPS. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - SURABAYA – Angka kemiskinan di Jawa Timur masih berada di angka 12,05 persen. Namun, angka kemiskinan itu menurun 1,23 persen jika dibandingkan September 2015.

Meski begitu, angka kemiskinan itu masih lebih tinggi dibandingkan nasional yang mencapai 10,86 persen. Di Pulau Jawa, Jatim menduduki peringkat ketiga untuk persentase jumlah penduduk miskin yang terbanyak.

BACA JUGA: Nihiwatu Dinobatkan Sebagai Hotel Terbaik di Dunia

Posisi pertama diduduki Jogjakarta dengan angka kemiskinan 13,34 persen. Kemudian disusul Jawa Tengah dengan 13,27 persen. Rata-rata angka kemiskinan di Pulau Jawa 10,23 persen. Itu lebih rendah daripada Jatim.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan, perekonomian Jatim sebetulnya cukup kuat. Indikatornya, kinerja pembangunan dan industri.

BACA JUGA: 14 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Konvensional Dilelang

Pertumbuhan ekonomi Jatim sering lebih tinggi dibanding nasional. Angka pengangguran juga selalu menunjukkan tren penurunan.

’’Orang miskin di Jatim mungkin adalah orang yang sudah sepuh (tua, Red). Jadi, kalau pemerintah berusaha mengatasi kemiskinan dengan cara membuka lapangan pekerjaan, mereka pada akhirnya tidak bisa ikut bekerja,’’ kata Teguh kemarin (18/7).

BACA JUGA: Jumlah Penumpang yang Diangkut Pelni Menurun

Sebagaimana kondisi secara nasional, penduduk miskin di desa lebih sulit dikurangi daripada di kota. Jika dibandingkan dengan periode September 2016, pertumbuhan jumlah penduduk miskin di desa naik 0,17 persen.

Sedangkan penduduk miskin di kota justru turun 0,47 persen. Teguh menuturkan, ada beberapa penyebab tingginya kemiskinan di desa. Pertama, biaya distribusi barang konsumsi dari pabrik-pabrik di kota ke desa cukup mahal.

Kedua, masyarakat di desa lebih suka membeli barang secara eceran sehingga lebih mahal daripada membeli dalam partai besar. Ketiga, keadaan penghasilan masyarakat di desa lebih terbatas dibanding penduduk kota.

Meski begitu, pengentasan kemiskinan di desa sebetulnya lebih cepat daripada di kota. Dalam delapan tahun terakhir, angka kemiskinan di Jatim rata-rata turun enam persen. Di kota, angka kemiskinan turun lima persen, sedangkan di desa tujuh persen.

Beras menjadi komoditas yang paling berpengaruh besar terhadap angka kemiskinan di Jatim. Sebab, sebagian besar pengeluaran masyarakat dihabiskan untuk makanan.

Selain itu, kebutuhan hunian perumahan juga menjadi komoditas non makanan yang mendorong angka kemiskinan. Kepala BPS Suryamin mengakui, garis kemiskinan desa cukup tinggi seiring dengan inflasi yang sulit dikendalikan karena perbedaan biaya distribusi barang. (rin/dee/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peak Season Lebaran, Citilink Angkut 645.974 Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler