jpnn.com - JAKARTA – Nihwatu dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia versi pembaca Travel+Leisure dari seluruh dunia dalam ajang pemilihan tahunan World’s Best Awards.
Penghargaan ini sekaligus mengonfirmasi tren pergeseran kebiasaan berlibur konsumen modern. Konsumen kini mencari jenis kemewahan baru yang terdiri dari beberapa unsur.
BACA JUGA: 14 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Konvensional Dilelang
Yakni sebuah pengalaman berlibur yang dilengkapi aktivitas yang sarat dengan sentuhan budaya lokal, unsur filantropi, dan pengalaman personal yang memberikan kombinasi petualangan yang imersif dan seru.
“Basis kemewahan di ranah hospitality kini telah bergeser. Kini kemewahan tidak lagi hanya melalui penambahan nuansa halus di resor, namun telah berevolusi menjadi sebuah pengalaman pribadi bagi para tamu,” jelas Chris Burch, pemilik Nihiwatu.
BACA JUGA: Jumlah Penumpang yang Diangkut Pelni Menurun
“Itinerary yang dirancang secara khusus, menemukan jati diri dalam perjalanan pribadi, pengalaman-pengalaman tak terduga, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk menjelajahi dunia,” kata Burch.
“Semuanya merupakan kemewahan terbaru yang dicari oleh para wisatawan modern. Kami sangat beruntung dapat mencapai dan bahkan melebihi semua yang telah kami targetkan dari konsep di Nihiwatu ini,” imbuhnya.
BACA JUGA: Peak Season Lebaran, Citilink Angkut 645.974 Penumpang
Para pelancong dari generasi millennial telah mempercepat laju tren terbaru ini. Dibesarkan di lingkungan dunia berteknologi tinggi, d imana rutinitas travelling menjadi jauh lebih mudah dibandingkan generasi sebelumnya, mereka sigap mengambil semua keuntungan yang ditawarkan oleh dunia ini untuk bepergian dan mendapatkan pengalaman baru.
“Penobatan Nihiwatu sebagai Resor Terbaik di Dunia menjadi momen yang membanggakan tidak hanya bagi Nihiwatu, tetapi juga untuk masyarakat Sumba dan bangsa Indonesia,” kata James McBride, Managing Partner Nihiwatu.
Pihaknya memperluas pemahaman mengenai persepsi umum tentang sebuah ‘resor surgawi’. Kini, mereka telah menciptakan sebuah destinasi yang memiliki rekam jejak geografi yang kuat, dengan ruang gerak yang sangat luas, yang memungkinkan para tamu untuk berkelana di keliaran alam Sumba.
“Dimulai dengan yoga di atas ketinggian pepohonan hingga hiking bersama kerbau, anda akan dikejutkan oleh aktivitas-aktivitas yang tak terduga, yang sekaligus memberikan ketenangan batin,” kata James.
Setelah melalui proses renovasi secara menyeluruh dan kemudian dibuka kembali pada 2015, Nihiwatu telah memikat berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Chris Burch yang menggandeng hotelier McBride mengakuisisi pada 2012. Mereka kemudian mengembangkannya menjadi sebuah destinasi di mana petualangan aktif dan kemewahan mutlak dipadukan dengan serasi bersama dengan unsur-unsur budaya lokal.
Kini sebagian dari keuntungan Nihiwatu disumbangkan ke Yayasan Sumba (Sumba Foundation) yang didirikan oleh pendiri Nihiwatu, Claude Graves, dan Sean Downs pada 2001.
Dengan dukungan antusias dari para tamu hotel, Nihiwatu menjadi kendaraan filantropis yang didedikasikan untuk mengembangkan proyek-proyek berbasis masyarakat.
Selama menginap, para tamu diperkenalkan kepada Yayasan Sumba dan usaha-usahanya melalui sebuah presentasi yang kuat dan film pendek. Tidak sedikit di antara para tamu tersebut yang kemudian menjadi donor bagi yayasan.
Nihiwatu juga kini sedang menggodok rencana ekpansinya lebih lanjut, untuk merealisasikan peluang-peluang yang didasari oleh doktrin The Edge of Wildness. Dalam waktu dekat, ekspansi Nihi Resorts akan memperkenalkan sebuah konsep resor yang identik dengan model yang sekarang ini.
Yaitu resor yang mengutamakan pelayanan tak tertandingi dan pengalaman tak berujung. Dan, sebuah konsep yang mengusung tempat yang lebih besar dan lebih murah sehingga para pelancong millenial dapat menikmatinya dengan biaya yang lebih hemat.
“Lokasi menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan merek Nihi. kami akan mengembangkan brand ini dengan cara yang sangat khusus sehingga para tamu kami dapat menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa. Kami memberikan pengalaman lain dari yang lain, dan kami berkomitmen untuk tetap memberikan hal itu,” kata Burch. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Target Rp 594 Triliun, Ini Strategi BKPM
Redaktur : Tim Redaksi