jpnn.com - JAKARTA- Proyek pengembangan transportasi massal berbasis rel Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek terus berjalan. Bahkan proyek ini terus menunjukkan perkembangan.
PT Adhi Karya memastikan merupakan kontraktor penerima penugasan untuk pengembangan prasarana LRT Jabodetabek. Kontraktor pelat merah ini yakin ruas Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas bisa rampung sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018.
BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Dilanjutkan
Direktur Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, Presiden Jokowi memberikan penugasan kepada pihaknya untuk melakukan Percepatan Penyelenggaraan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Menurut Perpres ini, kutip Pundjung, penyelenggaraan LRT terintegrasi itu terdiri dari Lintas Pelayanan Cawang–Cibubur, Cawang–Kuningan–Dukuh Atas, Cawang–Bekasi Timur, Dukuh Atas–Palmerah–Senayan, Cibubur–Bogor, dan Palmerah–Bogor.
BACA JUGA: Pertamina Impor 1,2 Juta Barel BBM Rusia
Perpres ini juga menyebutkan, pemerintah menugaskan kepada Adhi Karya untuk membangun prasarana Kereta Api Ringan (LRT) terintegrasi. Itu meliputi, jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi.
”Alhamdulillah kami sudah memulai di awal bulan ini sudah kami kerjakan, sudah berjalan sekarang ini. Untuk pondasi di stasiun stasiun yang direncanakan kami sudah mulai untuk membangun fondasi-fondasinya. Jadi untuk progres-nya kami sedang berjalan,” ujar Pundjung usai Rapat umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di gedung pusat Adhi Karya, Kalibata, Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Kalahkan Nasional, Ekonomi Jatim Melaju Kencang
Kalau untuk rally, lanjut Pundjung, sistemnya ditargetkan Juni 2018. Untuk semua strukturnya seperti penempatan relnya ditargetkan sebelum Asian Games. Untuk rute Cibubur-Cawang-KP Melayu-Dukuh atas rencananya awal 2019 sudah selesai.
Rute Bekasi-Cawang-KP Melayu-Dukuh atas rencananya akhir 2018. Sebelumnya, pekerjaan konstruksi LRT ini sempat terkendala karena ada perbedaan pendapat mengenai standar lebar rel (gauge) yang dipakai. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harta Deklarasi Tembus Rp 682 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi