3 Sampel Ini Akurat Untuk Identifikasi Korban Sriwijaya Air

Senin, 11 Januari 2021 – 15:00 WIB
Suasana Posko Antemortem di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1). Foto: Dean Pahrevi/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan proses idenfikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, mulai hari ini (Senin, 11/1).

Seiring jalannya proses identifikasi, Tim DVI juga masih melakukan pengumpulan data antemortem dan postmortem.

BACA JUGA: Identifikasi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Berjalan, Tim DVI Kesulitan?

Kondisi jenazah yang bentuknya tidak lagi utuh membuat Tim DVI harus melakukan proses identifikasi secara detail.

Kepala Bidang DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi menyebut terdapat tiga sampel yang sangat akurat dalam mengidentifikasi jenazah korban.

BACA JUGA: Sering Disebut Dalam Kasus Kecelakaan Sriwijaya Air, Apa Itu Antemortem dan Postmortem?

"Ada tiga sampel dikatakan primer, sidik jari, DNA, dan gigi," kata Fauzi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

Ketiga sampel tersebut disebut memiliki tingkat keakuratan paling tinggi dibanding sampel lainnya.

BACA JUGA: Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

"Kalau misalnya satu saja match antara antemortem dan postmortem, bisa dikatakan jenazah terindentifikasi," ujar Fauzi.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, pukul 14.40 WIB.

Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin.

Sejauh ini, Tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah berisi potongan bagian tubuh korban dan tiga kantor berisi properti korban. (cr1/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler